SuaraJawaTengah.id - Belum sempat dilihat Bupati Banyumas Achmad Husein, karangan bunga yang berisi penolakan dan kritikan terhadap program "Jateng di Rumah Saja" sudah lenyap dari kompleks pemerintahan kabupaten (Pemkab) Pendapa Si Panji Purwokerto pada Jumat (5/2/2021).
Achmad Husein yang keluar dari rumah dinasnya, tak lama setelah karangan bunga dibongkar mengaku terkejut. Padahal, dia sendiri belum sempat melihat karangan bunga yang dialamatkan kepadanya.
“Lho kok ditarik lagi? Ndak usah. Ndak papa bagi saya tidak ada masalah, itu tidak boleh itu ditarik, nggak demokratis itu,” katanya kepada wartawan yang berada di area Si Panji seperti dilansir Hestek.id-jaringan Suara.com pada Jumat (5/2/2021).
Menurutnya, keberadaan karangan bunga jadi bukti adanya perhatian masyarakat. Bahkan, Bupati Banyumas dua periode ini merespon kritik yang disampaikan kepadanya sebagai sesuatu yang positif.
“Kemudian saya berpikir mungkin ada yang salah mengerti, makanya saya mau bikin video (klarifikasi) ini nanti,” ujarnya.
Dia juga mengemukakan, kebijakan ‘Jateng di Rumah Saja’ tak perlu direspon berlebihan, karena gerakan yang dicanangkan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo hanya bersifat imbauan dan tidak memaksa.
“Sebetulnya untuk masyarakat yang kehidupannya tergantung pada harian itu ndak dipaksa, ndak ada sanksinya. Yang seperti ASN, seperti pegawai juga ndak ada sanksinya,” ungkapnya.
Dia juga menegaskan, untuk kegiatan ekonomi masyarakat juga tidak ada larangan bagi yang tetap buka pada Sabtu-Minggu (6-7/2/2021).
“Kaya warung-warung kecil nda akan diapa-apain, buka ya buka aja, kur rong dina tok ikih lah. Efektif tidak efektif soal nanti. Ini menghormati program Pak Gubernur,” katanya.
Baca Juga: Buat Pendaki yang Ingin Naik Gunung Slamet di Akhir Pekan, Di Rumah Saja
Untuk diketahui, karangan bunga berisi pesan penolakan program ‘Jateng di Rumah Saja’ hanya bertahan kurang dari satu jam berada di halaman Pendapa Si Panji. Sekira pukul 15.10 WIB, satu persatu karangan bunga bernada satir tersebut dibongkar kembali oleh pengirimnya.
Seorang karyawan toko bunga, Santo tidak tahu pasti alasan karangan bunga tersebut dibongkar. Dia sendiri hanya menerima perintah pimpinannya membongkar dua karangan bunga itu.
“Ini perintah bos, katanya ada yang komplain, suruh ditarik kembali,” kata Santo kepada wartawan.
Santo mengungkapkan, karangan bunga tersebut dipesan pada Jumat pagi, seharga Rp 350 ribu. Namun, Santo tidak mau mengungkapkan siapa pemesan karangan bunga tersebut.
“Pesan tadi pagi, kalau yang kirim ya saya tidak tahu, pesan langsung ke bosnya,” ungkapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025
-
5 Rental Mobil di Wonosobo untuk Wisata ke Dieng Saat Libur Akhir Tahun 2025
-
Stefan Keeltjes Enggan Gegabah Soal Agenda Uji Coba Kendal Tornado FC