SuaraJawaTengah.id - Banyak cara dilakukan agar bisa bertahan hidup di tengah pandemi Covid-19. Satu diantaranya menyulap limbah botol plastik menjadi kerajinan bernilai ekonomi tinggi.
Seperti yang dilakukan warga Kabupaten Jepara bernama Teguh Priyambodo (40). Dari tangannya terciptalah, kap lampu hias mewah yang sangat berkelas dari limbah botol bekas.
Omzetnya pun tak main-main, setiap bulannya Teguh mampu meraup hingga jutaan rupiah. Dari kejeliannya memanfaatkan benda tak terpakai itu.
Awal berproses, Teguh mengaku iseng, memanfaatkan limbah botol plastik untuk menjadi barang yang bermanfaat. Berkat keahliannya di bidang seni, ia mampu menyulap botol tersebut seperti lampu kristal yang indah.
Baca Juga: Nilai Ekspor Merosot, Banyak Pengusaha Mebel Jepara Bangkrut
Laki-laki lulusan IKIP Semarang, Jurusan Pendidikan Seni Rupa ini mampu mengubah botol bekas menjadi lampu gantung yang nampak bagaikan lampu kristal. Bahkan harganya berkisar antara Rp100 ribu hingga Rp1 juta per buah.
Teguh mengaku belum lama ini menggeluti usaha barunya. Terhitung, ia baru memulainya pada bulan Oktober lalu, di keterpurukan ekonomi akibat diselimuti pandemi.
“Semula hanya iseng mencoba membuat kap lampu dari botol bekas. Bahkan tanpa konsep. Hanya dipotong-potong, disusun, dilekatkan dan kemudian dikasih lampu. Ternyata nampak artistik” ujar Teguh, Minggu (14/2/2021).
Ia kemudian mencoba mengerjakan dengan konsep yang lebih jelas, termasuk cara memotong dan cara merangkainya.
“Saya kemudian berpikir bagaimana membuat kap lampu gantung yang memiliki nilai jual yang tinggi,” papar ayah dua anak hasil pernikahannya dengan Ambar Kismaning Rahayu yang kini tinggal di Jalan Pemuda No 33 Jepara.
Baca Juga: Lagi, Gara-gara Cuaca Buruk Kapal Tongkang Terdampar di Pantai Jepara
Berangkat dari sana, ia mulai merancang aneka desain dan juga cara pengerjaannya. Setelah hasilnya dirasakan bagus, laki laki yang sejak tahun 2000 menekuni bidang usaha mebel dan kemudian beralih ke finshing ini, selanjutnya memilih nama untuk usahanya dengan brand Violette Lamp Galery.
Di bengkel kerjanya yang cukup luas, Teguh hanya mengkhususkan diri untuk memproduksi kap lampu gantung dari bahan botol plastik bekas.
Ia memastikan, meski berbahan limbah bekas, tampilan produknya tidak kalah dengan kap lampu gantung dari bahan kaca/kristal.
“Produk Violette Lamp Galery sangat cocok ditempatkan di ruang tamu, ruang makan, ruang keluarga, ruang tidur, resto maupun cafe,” ujar Teguh Priyombodo yang akrab dipanggil Yoyok.
Ia mengaku keisengannya untuk memanfaatkan limbah botol platik ini karena melihat kualitas botol minuman mineral yang digunakan sangat bagus dan lebih tebal dibandingkan dengan air mineral lainnya.
Apalagi ia juga agen resmi air meneral yang dikenal dengan PH tinggi tersebut.
“Saya prihatin botol dengan kualitas bagus itu cuma dijual loakan,” ujar lulusan SMIK Jepara yang saat ini menjadi SMKN 2 Jepara.
Keunggulan kap lampu Violette Lamp Galery, disamping harganya relatif murah dibandingkan kap lampu kaca/kristal juga sangat ringan hingga tidak membebani plafon rumah. Mengingat, bobot kap lampu yang paling besar tidak sampai 1,5 kg.
“Pemasangan dan perawatan juga sangat mudah karena titik lampu dan kap nya berdiri terpisah, sehingga saat diturunkan untuk dibersihkan tidak perlu repot mencopot instalasi listriknya. Saat membersihkan tinggal kasih busa sabun, disemprot pake air terus di lap hinga kering,” ujar Teguh.
Kini Teguh Priyombodo telah menghasilkan banyak desain kap lampu. Ia juga memberi nama yang unik untuk hasil karyanya seperti Diamond, Cleopatra, Blue Saphire, Double Diamond, Cleopatra Dua, Cleopatra Tiga, dan Masaru Emoto.
Berita Terkait
-
Kisah Kamal Djunaidi: Striker Persijap Jepara, Tewas Tersambar Petir Usai Cetak Gol Kemenangan
-
Profil Fikron Afriyanto, Bek Liga 2 yang Ajak Gelut Pemain Timnas Tajikistan
-
KPK Akan Telusuri Aliran Duit Korupsi Bank Jepara Artha ke Dana Kampanye Pilpres 2024
-
Nathan Gabriel Jebolan Akademi PSG: Ayahnya Eks Pemain Persijap Jepara, Ibunya dari Salatiga
-
Jumat Berkah di Jepara, Bentuk Nyata Kepedulian Tim Relawan untuk Warga Sekitar
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
-
Pegawai Komdigi Manfaatkan Alat AIS Rp250 M untuk Lindungi Judol, Roy Suryo Duga Ada Menteri Ikut 'Bermain'
Terkini
-
BMKG: Cuaca Semarang Diperkirakan Berawan Tebal, Warga Diminta Tetap Waspada
-
Alokasi Anggaran Sampai Rp750 Juta, Jateng Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis
-
Jelang Nataru, Polisi Batasi Operasional Truk di Jateng
-
Target 2045: Semarang Bangun Kota Tangguh Bencana dan Berdaya Saing Global
-
Semen Gresik Tebar Kebaikan, Bantu Pedagang Sayur Keliling di Rembang Tingkatkan Penghasilan