SuaraJawaTengah.id - Selain di Kabupaten Tegal, banjir juga melanda Kabupaten Brebes, Rabu (17/2/2021). Ratusan rumah warga dan jalan nasional terendam banjir akibat luapan sungai ini.
Bencana alam tersebut melanda lima desa di Kecamatan Ketanggungan, yakni Desa Ketanggungan, Padakaton, Karangmalang, Dukuhturi dan Kubangwungu. Banjir di Brebes mulai melanda sejak Selasa malam (16/2/2021) dan hingga Rabu siang belum sepenuhnya surut.
Selain merendam ratusan rumah warga, banjir juga membuat Jalan Jenderal Sudirman yang merupakan jalan nasional dan menjadi akses dari Brebes menuju Purwokerto tergenang. Aktivitas perekonomian warga pun terganggu.
Salah satu warga Ketanggungan, Rizki Ubaidillah mengatakan, ketinggian banjir di lima desa yang terdampak mencapai 70 sentimeter hingga satu meter.
"Banjir ini paling parah sejak 1998 karena dari malam sampai saat ini belum surut. Semalam sampai satu meter," kata Rizki yang juga anggota DPRD Brebes, Rabu (17/2/2021)
Bupati Brebes Idza Priyanti mengatakan, banjir berasal dari limpasan sungai Cisadap yang debit airnya meningkat drastis setelah turun hujan deras.
"Ketinggiannya sungai Cisadap sampai 190 sentimeter. Dibikin 160 sentimeter saja biasanya sudah limpas, apalagi ini sampai 190, sehingga limpasnya banyak sekali," ujar Idza saat meninjau lokasi banjir.
Idza mengaku sudah menyampaikan ke Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung agar bisa segera dilakukan penanganan darurat di tanggul sungai untuk mencegah air limpas dan masuk ke permukiman warga.
"Tanggap darurat itu di sepanjang sungai ini. Di bantarannya harus ditinggikan. Caranya seperti apa, nanti BBWs yang paham," ujarnya.
Baca Juga: Pasar di Brebes Akan Ditutup Dua Hari, Pedagang Mengaku Ikhlas
Menurut Idza, bantuan makanan sudah disalurkan kepada warga di lima desa yang terdampak banjir. "Warga tidak ada yang mengungsi," imbuh Idza.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Brebes, Nushy Mansur mengatakan, penanganan darurat akan dilakukan dengan peninggian tanggul sungai menggunakan karung berisi tanah.
"Sementara kami meminta penanganan darurat dulu ke BBWS. Jadi nanti ada alat berat yang didatangkan. Untuk penanganan permanen dilakukan 2022. Saat ini studi sih berjalan," ujarnya.
Kontributor : F Firdaus
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota