SuaraJawaTengah.id - Orang kembar atau anak kembar memang menjadi daya tarik sendiri. Tidak banyak orang bisa memiliki keturunan kembar.
Hal itu tentu saja tergantung dari gen orang tuanya. Apakah memiliki garis keturunan memliki anak kembar atau tidak.
Di Desa Jonggrangan, Kecamatan Klaten Utara menjadi salah satu desa unik di Klaten. Hal itu, menyusul banyaknya orang kembar atau anak kembar di desa tersebut.
Jika dihitung, setidaknya, ada 20 pasang orang kembar di satu desa baik kembar identik maupun dampit.
Dilansir dari Solopos.com, Kepala Desa Jonggrangan, Klaten, Sunarno, mengatakan setidaknya ada 20 pasang atau 40 penduduk sebagai orang kembar di Jonggrangan yang tersebar di lima dukuh dari total 10 dukuh.
Jumlah penduduk Jonggrangan ada 4.137 jiwa terdiri dari 2.026 laki-laki dan 2.111 perempuan.
“Rata-rata kembar identik. Ada satu yang kembar dampit [laki-laki dan perempuan]. Mayoritas juga kelahiran sini [Jonggrangan],” kata Sunarno, Senin (22/2/2021).
Dukuh yang paling banyak terdapat orang kembar yakni di Dukuh Jonggrangan. Di kampung itu, ada sekitar 10 orang kembar. Soal rentang usia orang kembar, Sunarno menjelaskan saat ini orang kembar paling muda berumur tiga tahun sementara paling tua berumur sekitar 56 tahun.
“Sebenarnya ini sudah lama. Tetapi, mulai booming itu pada tahun 2000-an,” urai dia.
Baca Juga: Pemain PSIS Septian David Maulana Ikuti Vaksinasi Covid-19 Gelombang Kedua
Sunarno mengaku tak ada yang mengetahui sejak kapan ada orang kembar di desanya. Selain itu, tak ada cerita sesepuh desa tentang penyebab munculnya orang kembar di Jonggrangan.
Selama ini, tak ada keterkaitan keluarga antara pasangan orang kembar satu dengan lainnya alias mereka berasal dari silsilah keluarga yang berbeda.
“Kami tidak tahu karena apa. Kalau perkiraan kami karena mbah-mbah mereka dulu memang ada yang kembar kemudian turun ke cucu. Jadi kalau menurut saya karena faktor genetik,” jelas dia.
Silsilah Keluarga
Sunarno mencontohkan seperti adiknya yang kembar identik. Setelah dirunut, silsilah keluarga dari ibunya ada yang pernah melahirkan orang kembar. Tak ada aturan khusus untuk orang kembar di desa setempat. Orang-orang kembar di Jonggrangan hidup dan tumbuh normal berbaur dengan warga lainnya.
Kerap kali ada kejadian keliru menyapa lantaran kemiripan wajah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota