
Beberapa tahun kemudian, perkawinan Margaret dan Kapten Rudolf pun mengalami prahara yang sulit. Keduanya memutuskan kembali ke Belanda dan perkawinan mereka pun berakhir di sana pula.
"Setelah perceraiannya itu, Margaret memproklamirkan diri sebagai seorang penari dari Jawa yang bernama Mata Hari. Dia melalang buana di eropa salah satunya Perancis. Yang mana pada waktu itu di eropa, khususnya Paris orang sangat menyukai dengan hal-hal berbau Timur," ucapnya.
Margaret, lanjut Tjahjono, memanfaatkan kondisi tersebut dengan menyatakan dirinya sebagai Penari jawa. Padahal, dia bukanlah penari Jawa sebenarnya. Karena tampilannya yang tidak mencerminkan penari Jawa melainkan penari setengah telanjang yang erotis.
"Mata Hari dikenal juga sebagai pelacur tingkat tinggi saat itu. Dia banyak pergi ke berbagai tempat di Eropa. Tak terkecuali ke Perancis dan Jerman. Yang mana saat itu, keduanya sedang tidak akur," katanya.
Baca Juga: Sah! PSIS Semarang Akhirnya Pulang ke Markas Stadion Jatidiri
Pada Perang Dunia I itu, Perancis banyak mengalami kekalahan. Sehingga membuat Mata Hari menjadi sasaran kambing hitam saat itu. Dan dituduh sebagai spionase yang membocorkan rahasia.
"Karena kedekatannya dengan dua kubu tersebut, membuat Mata Hari dituduh sebagai spionase kala itu. Singkat cerita Akhirnya dia dihukum mati di Perancis," katanya.
"Dia dihukum mati dengan cara ditembak di depan regu tembak. Tapi biasanya target di tutup matanya. Dia tidak mau ditutup matanya. Dia menganggap dia tidak bersalah," tambahnya.
Tjahjono pun memberikan catatan. Adapun setelah dia kembali ke eropa dan bercerai dengan Kapten Rudolf, Margaret tidak pernah lagi ke Jawa.
"Jadi, pada waktu dia setelah memperkenalkan julukannya bernama matahari, dia tidak pernah ke Jawa. Dan ngapain ke Jawa, Belanda itu netral dan tidak terlibat Perang Dunia I. Dan juga, sampai sekarang masih kontroversi apakah dia mata mata atau bukan," catatnya.
Baca Juga: Sering Kebanjiran, Lapangan di Kota Semarang akan Dibangun Jadi Resapan Air
Dalam pernikahannya dengan Kapten Rudolf, Margaret mempunyai dua orang anak. Satu anak laki-laki dan satu anak perempuan.
Berita Terkait
-
Tersisa 5 Pekan, Berikut Daftar Tim BRI Liga 1 2024/2025 yang Terancam Degradasi
-
Hasil BRI Liga 1: Momen Pulang ke Rumah, PSS Sleman Malah Dihajar Dewa United
-
Eduardo Almeida Dukung Peningkatan Kualitas Sepak Bola Indonesia, Mengapa?
-
Unik! Tradisi Sesaji Rewanda: Wisata Kuliner Ekstrem Kera di Goa Kreo, Semarang
-
Dealer Premium Shop Yamaha Hadir di Semarang, Menyusul Jakarta dan Bandung
Terpopuler
- Pascal Struijk Aneh dengan Orang Indonesia: Kok Mereka Bisa Tahu
- 3 Klub BRI Liga 1 yang Memutuskan Pindah Homebase Musim Depan, Dua Tim Promosi Angkat Kaki
- Pascal Struijk: Saya Pasti Akan Memilih Belanda
- Bakal Bela Timnas Indonesia, Pascal Struijk: Saya Tak Akan Berubah Pikiran
- Rekomendasi Mobil Bekas Harga Rp60 Jutaan: Pilihan untuk Keluarga Baru, Lengkap Perkiraan Pajak
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP dengan Kecerahan Layar Maksimal di Atas 1000 Nits, Jelas dan Terang di Luar Ruangan
-
Le Minerale Terafiliasi Israel?
-
7 Rekomendasi Aplikasi Nonton Anime Terbaik April 2025, Lengkap Semua Series
-
Langkah Kecil Bandung: Mengguncang Dunia dan Membangun Solidaritas Global
-
Sri Mulyani Ungkap Peluang Danantara Kelola Dana Bank Dunia
Terkini
-
Segera Klaim Link Saldo DANA Kaget Ini! Rezeki Digital Buat Isi Dompet Tanpa Harus Ngutang
-
Kisah Pesugihan Kepala Desa di Jawa Tengah, Endingnya Menyeramkan!
-
Menjaga Nafas Alam: Gunung Slamet Diusulkan Jadi Taman Nasional Demi Ketahanan Air dan Pangan
-
Ramalan Weton Jumat Pahing dalam Primbon Jawa
-
Link Saldo DANA Kaget Hari Ini: Tambahan Cuan Digital Buat Beli Ngopi dan Top Up Game!