SuaraJawaTengah.id - Rifna Maulidianur, siswa SMK di Kabupaten Brebes yang disiram air keras saat hendak COD akhirnya mendapat perawatan di rumah sakit dan akan menjalani serangkaian operasi.
Sebelum dibawa ke rumah sakit, Rifna menjalani perawatan di rumah selama sekitar dua bulan. Untuk membiayai perawatan itu, orang tua pelajar berusia 16 tahun itu sampai harus menjual sepeda motor.
Ayah Rifna, Washadi mengungkapkan, selama dirawat di rumah dirinya memanggil perawat untuk mengganti perbanyang membalut luka bakar di sejumlah bagian tubuh Rifna.
"Perawatan di rumah manggil jasa tenaga medis bayar Rp600 ribu tiap dua hari sekali. Biayanya tinggi jadi saya jual motor anak (Rifna)," kata Washadi saat dikunjungi Bupati Brebes Idza Priyanti, Kamis (18/3/2021).
Di rumahnya di Desa Sisalam, Kecamatan Wanasari, Washadi sehari-hari bekerja memperbaiki televisi yang rusak. Sedangkan istrinya hanya ibu rumah tangga.
"Tidak setiap hari ada yang servis TV," ujarnya.
Bupati Brebes Idza Priyanti memastikan biaya perawatan Rifna di RSUD Brebes akan ditanggung sepenuhnya oleh pemkab.
"Memang kondisinya sangat memprihatinkan, makanya kami merujuknya ke RSUD Brebes. Biayanya gratis," ujar Idza.
Idza mengatakan, sesuai Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2012 tentang Perlindungan Anak, pemkab datang dan merespon untuk memberikan perlindungan, baik secara kesehatan maupun hukum.
Baca Juga: Janjian COD, Siswa SMK di Brebes Disiram Air Keras
"Karena masih trauma kami bujuk, alhamdulillah sudah dirawat di RSUD Brebes," ucap Idza.
Sebelumnya, Direktur RSUD Brebes Rasipin mengatakan, Rifna mengalami luka bakar pada bagian wajah, tangan, punggung dan paha akibat disiram cairan yang diduga air keras.
"Kalau dihitung ya (luka bakarnya) mungkin sekitar 30 persen, dan derajat lukanya cukup lumayan, derajat 2 sampai 3, berarti sudah membakar sampai ke jaringan otot," kata Rasipin, Jumat (19/3/2021).
Menurut Rasipin, luka bakar pada Rifna sudah terjadi infeksi dan banyak jaringan kulitnya yang mati karena sudah terlalu lama dirawat di rumah.
Rifna juga perlu mendapat penanganan serius karena mengalami kontraktur atau kondisi otot yang menjadi kaku dan pergeseran sendi pada punggung.
Selain itu, untuk menutup luka bakar yang menganga, Rasipin menyebut perlu dilakukan skin graft atau cangkok kulit.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025
-
5 Rental Mobil di Wonosobo untuk Wisata ke Dieng Saat Libur Akhir Tahun 2025
-
Stefan Keeltjes Enggan Gegabah Soal Agenda Uji Coba Kendal Tornado FC