SuaraJawaTengah.id - Nasib sial dialami warga Kampung Tambakorok, Tanjung Emas Kota Semarang. Rumah mereka terkena rob lebih dari satu bulan.
Hal itu membuat aktivitas warga menjadi terganggu, ribuan KK ikut terdampak dari musibah tersebut.
Ketua RW 15 Tambaklorok, Amron mengatakan bahwa bajir rob yang terjadi sudah lebih dari satu bulan.
Perayaan Ramadan dan Idulfitri tahun ini terpaksa mereka rayakan dalam kondisi rumah terkena rob.
"Banjir rob sudah lebih dari satu bulan. Aktifitas warga sangat terganggu apalagi saat ini momen Lebaran dan kupatan," jelasnya saat ditemui di rumahnya, Rabu (19/5/2021).
Amron berharap, kondisi rob di Tambaklorok segera surut dan masyarakat bisa kembali beraktifitas normal seperti biasanya.
Dia menagih janji Wali Kota Semarang, Hendrar Prihhadi yang sempat berjanji akan memperbaiki sabuk pantai yang jebol di Tambaklorok.
"Sebelum pemilihan kemarin, dia (Wali Kota Semarang) berjanji akan memperbaiki tanggul laut ketika sudah terpilih," ujarnya.
Rata-rata air rob setinggi 30 - 50 centimeter tersebut hampir melanda seluruh kawasan Kampung Tambaklorok. Sudah lebih dari sebulan air tersebut menggenangi kawasan Tambaklorok. Bahkan, ketika lebaran kemarin rumahnya tergenang oleh rob selama satu hari.
Baca Juga: Waspada Lur! Muncul Puluhan Klaster Covid-19 dari Keluarga di Kota Semarang
"Lebaran kemarin itu malah dikasih rejeki, kita dikasih rejeki rob sehari penuh," katanya.
Karena rob tak kunjung surut, beberapa barang elektronik seperti tv, kulkas dan barang elektronik yang lain ikut rusak. Dia menyonntohkan, warga Tambaklorok jarang yang mempunyai lemari karena takut tiba-tiba rob.
"Makannya warga Tambaklorok itu jarang yang mempunyai lemari agar bisa mudah memindahkan pakaian ketika rob. Tak harus angkat-angkat lemari," ucapnya.
Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, tahun ini menurutnya tahun ini merupakan tahun yang paling parah. Selain disebabkan air laut yang semakin naik, menurutnya sabuk pantai yang rusak sejak tahun yang lalu juga mempunyai andil besar terjadinya rob saat ini.
"Kita kan berada di bibir laut ya, jadi rumah kita berhadapan langsung dengan laut," paparnya.
Dia berharap agar sabuk pantai yang dijanjikan oleh Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi segera dilaksanakan. Menurutnya, sabuk pantai sangat penting untuk kehidupan warga Tambaklorok agar air rob tak masuk ke rumah warga.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Lewat RUPSLB, BRI Optimistis Perkuat Tata Kelola dan Dorong Kinerja 2026
-
Kinerja Berkelanjutan, BRI Kembali Salurkan Dividen Interim Kepada Pemegang Saham 2025
-
Ini Tanggal Resmi Penetapan UMP dan UMK Jawa Tengah 2026: Siap-siap Gajian Naik?
-
Melalui BRI Peduli, BRI Hadir Dukung Pemulihan Korban Bencana di Sumatra
-
Mitigasi Risiko Bencana di Kawasan Borobudur, BOB Larang Pengeboran Air Tanah dan Penebangan Masif