Dari Feeling
Sartono menunjuk Adibar Sudaryanto sebagai kapten di partai puncak. Sudaryanto memiliki keistimewaan dalam prosesi bola mati. Saat itu, Sudaryanto dijuluki Ronald Koeman-nya Indonesia.
Disinggung penunjukkan Sudaryanto sebagai kapten, Sartono hanya tertawa lebar. Sudaryanto pun hingga kini masih bingung kenapa seorang Sartono menunjuk dirinya sebagai kapten di partai genting saat mengukir sejarah tinta emas sepak bola Semarang.
Menurut Sartono, tidak ada yang istimewa dari penunjukan Sudaryanto sebagai kapten tim yang akhirnya menjadi juara.
Baca Juga: Kompetisi Bergulir, Bos PSIS Semarang: Bisa Bangkitkan Industri Sepakbola
“Yo rak enek alasan khusus, feelingku Dar kui dadi kapten. (Ya tidak ada alasan khusus, feeling saya Dar itu jadi kapten). Ya karena Daryanto lebih dewasa dibanding pemain lainnya saat itu,”ungkap Sartono.
Permainan PSIS pasca-juara dipuji banyak pihak. Selain Sumohadi Marsis tadi, Sartono membeberkan bahwa Ketua PS Jayakarta Hoetta Swet menilai jika permainan Timnas Indonesia harus seperti PSIS.
Mahesa Jenar memang pada tahun itu menunjukan performa yang ciamik. Sartono Anwar menerapkan sepak bola modernnya untuk permainan PSIS.
“Saya pakai permainan pendek merapat. Kalau dulu kan kiblatnya total football kayak Inggris namun saya mengubahnya,” jelasnya.
Satu yang juga menjadi identitas PSIS kala itu adalah julukan “Jago Becek”. Sebab PSIS dinilai selalu bermain garang saat menemui lapangan becek. Namun Sartono menampik hal itu.
Baca Juga: Datang Telat, Pemain PSIS Dapat Porsi Latihan Tambahan dari Dragan Djukanovic
“Itu hanya julukan yang dihidupkan oleh media semenjak kami membalikan keadaan ketika bertandang di PSM Ujung Pandang (sekarang PSM Makassar),” ucapnya.
Berita Terkait
-
PSIS Semarang Renggut Kemenangan Persebaya, Perasaan Rivera Campur Aduk
-
Paul Munster Minta Persebaya Jaga Konsistensi, Optimis Kalahkan PSIS Semarang?
-
PSIS Semarang: Tak Dilirik Patrick Kluivert, Justru Sumbang Pemain ke Timnas Negara Lain
-
Pelatih PSIS Semarang Soroti Persaingan Ketat Tim Papan Bawah karena Hal Ini
-
Persija Jakarta Kandaskan PSIS Semarang, Carlos Pena: Saya Sangat Bangga!
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Murah Memori Jumbo Terbaru April 2025, Mulai Rp 2 Jutaan
-
AFC Sempat Ragu Posting Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia, Ini Penyebabnya
-
Bennix Ngakak, RI Tak Punya Duta Besar di AS karena Rosan Roeslani Pindah ke Danantara
-
Drawing Grup Piala Dunia U-17 2025: Timnas Indonesia U-17 Bertemu Brasil hingga Ghana?
-
Polresta Solo Apresiasi Masyarakat Manfaatkan Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor
Terkini
-
Semen Gresik dan Pemkab Blora Teken Kerjasama Pengelolaan Sampah Kota Melalui Teknologi RDF
-
10 Tips Menjaga Semangat Ibadah Setelah Ramadan
-
7 Pabrik Gula Tua di Jawa Tengah: Ada yang Jadi Museum hingga Wisata Instagramable
-
Jateng Menuju Lumbung Pangan Nasional, Gubernur Luthfi Genjot Produksi Padi 11,8 Juta Ton di 2025
-
One Way Lokal di Tol Salatiga-Kalikangkung Dihentikan: Puncak Arus Balik Lebaran 2025 Terlewati