
SuaraJawaTengah.id - Beberapa minggu terakhir kasus Covid-19 di Kota Semarang kembali meningkat. Hal itu membuat relawan pemakaman Covid-19 kembali sibuk, bahkan tak jarang mereka harus rela tidur di kuburan.
Lucky CL merupakan salah satu relawan pemakan Covid-19 di Kota Semarang. Awal bulan Ramadan tahun ini dia sempat bersantai lantaran kasus kematian karena Covid-19 menurun.
Saking sepinya, dia mengaku sempat tak mendapatkan tugas untuk memakamkan pasien Covid-19 di Kota Semarang. Namun, saat ini Lucky kembali disibukan seiring naiknya kasus Covid-19 di Kota Semarang.
Lucky mengaku, hingga saat ini dia sudah memakamkan ratusan jenazah pasien Covid-19 di Kota Semarang. Sementara untuk bulan ini, dia sudah memakamkan 9 jenazah pasien Covid-19.
"Kalau mulai ramai lagi ya pasca lebaran kemarin sudah mulai sibuk lagi," jelasnya kepada suara.com, Rabu (16/6/2021).
Berdasarkan info yang dia dapatkan, sejumlah rumah sakit di Kota Semarang sudah mulai membludak. Dia juga mendapatkan kabar jika Rumah Dinas Wali Kota Semarang juga penuh.
"Ya semoga saja pasien sembuh semua lantaran informasi yang kami terima jumlah pasien Covid-19 di sejumlah rumah sakit di Semarang membludak. Rumdin yang jadi tempat isolasi pasien juga penuh," katanya.
Dia menceritakan, lonjakan kasus Covid-19 gelombang pertama yang terjadi beberapa bulan lalu sempat membuatnya kewalahan. Saat itu dalam satu hari saja dia bisa memakamkan tiga jenazah.
"Saat itu mampu memakamkan tiga jenazah pasien Covid-19 dalam semalam," imbuhnya.
Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 di Riau Capai 311, Sembuh 518, Meninggal 5 Pasien
Banyaknya pasien Covid-19 yang meninggal membuatnya harus standby selama 24 jam. Hal itulah yang membuatnya terkadang harus tidur di kuburan.
"Mau ga mau harus siap dipanggil kapan saja. Bahkan kami harus tidur di kuburan," ucapnya.
Dia berharap tak ada lonjakan angka kematian pada gelombang kedua pandemi Covid-19 tahun ini. Selain itu, Lucky juga mengingatkan masyarakat agar lebih taat protokol kesehatan.
"Kenaikan kasus Covid-19 di gelombang kedua ini menjadi pembelajaran bagi masyarakat agar lebih tertib prokes," katanya.
Sementara itu, relawan pemakaman Covid-19, Pelo menjelaskan, tak hanya meningkatnya jumlah permintaan pemakaman pasien Covid-19, penyemprotan disinfektan juga meningkat.
Masyarakat beberapa minggu terakhir ini seringkali meminta para relawan untuk menyemprot disinfektan di wilayah pemukiman atau perkantoran sebagai upaya memutus rantai penyebaran Covid-19.
Berita Terkait
Terpopuler
- Perbandingan Konsumsi BBM Mitsubishi Destinator vs Innova Zenix, Irit Mana?
- FC Volendam Rilis Skuad Utama, Ada 3 Pemain Keturunan Indonesia
- Tukang Jahit Rumahan di Pekalongan Syok "Ditagih" Pajak Rp2,8 Miliar
- Peluang Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026 Makin Besar, Arab Saudi Punya Dua Celah
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 6 Sepatu Jalan Kaki Brand Lokal Terbaik di Bawah 500 Ribu
Pilihan
-
Bos Danantara Sebut Pasar Modal Motor Ekonomi, Prabowo Anggap Mirip Judi
-
Jelang HUT RI! Emiten Tekstil RI Deklarasi Angkat Bendera Putih dengan Tutup Pabrik
-
Update Pemain Abroad: Nathan Tjoe-A-On Debut Pahit, Eliano Menang, Mees Hilgers Hilang
-
Pilih Nomor 21, Jay Idzes Ikuti Jejak Pemain Gagal Liverpool di Sassuolo
-
Christian Adinata Juara Thailand International Series 2025: Comeback Epik Sang Tunggal Putra
Terkini
-
BRI Digitalisasi Lomba Burung Karimata Arena, Mudahkan Transaksi Kicau Mania Lewat QRIS
-
Modal Usaha Rp6 Juta dari Kemensos Cair Lagi? Cek Syarat dan Cara Lolos Program PENA 2025
-
7 Karakter Orang Kelahiran Hari Senin Menurut Primbon Jawa
-
Asprov PSSI Jateng Dukung Penuh! MilkLife Soccer Challenge Jadi Kunci Regenerasi Sepak Bola Putri
-
Balas Dendam Manis! SDN Sendangmulyo 04 Juara MilkLife Soccer Challenge Usai Bantai Lawan 6-0