SuaraJawaTengah.id - Pantai Utara Jawa Tengah mengalami penurunan permukaan tanah. Salah satunya Kota Pekalongan.
Penurunan permukaan tanah itu mengaibatkan beberapa wialayah di pekalongan sering terjadi banjir rob.
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menambah 12 patok penanda penurunan permukaan tanah (land subsidence) untuk dipasang di sejumlah titik wilayah Kota Pekalongan.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Pekalongan Anita Heru Kusumorini mengatakan bahwa pemasangan 12 patok penanda penurunan muka tanah itu untuk mengetahui persis berapa penurunan tanah di daerah setempat.
"Saat ini memang masih dalam masa pemantauan dan penelitian dari berbagai pihak, di antaranya dari Badan Geologi yang memasang patok (land subsidence) di Stadion Hoegeng dan wilayah di Kecamatan Pekalongan Selatan," katanya di Pekalongan, Rabu (18/8/2021).
Dengan semakin banyak alat yang digunakan untuk mendeteksi, katanya, akan semakin jelas titik-titik di mana tanah itu sebetulnya turunnya berapa sentimeter per tahunnya dan di daerah-daerah mana saja yang perlu mendapatkan perhatian khusus dengan adanya laju penurunan tanahnya yang cepat.
Sebanyak 12 patok dari Badan Geologi itu, kata dia, akan dipasang di empat titik di mana masing-masing wilayah ditempatkan tiga patok di satu titik lokasi.
"Empat titik lokasi yang akan dipasang penanda 'land subsidence' tersebut adalah Kelurahan Panjang Baru dan Degayu, Kecamatan Pekalongan Utara dan Kelurahan Setono serta Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat," katanya.
Anita mengatakan sebelumnya sudah ada dua patok tanda penurunan muka tanah yang dipasang yaitu di Stadion Hoegeng Kecamatan Pekalongan Barat yang turun sekitar 0,5 sentimeter per bulan sehingga setiap tahunnya hampir enam sentimeter.
Baca Juga: Pakar ITB Sebut 3 Daerah di Jawa Tengah Ini Bakal Tenggelam, Mana Saja?
Patok kedua yang sudah terpasang, kata dia, ada di Kecamatan Pekalongan Selatan yang menunjukkan penurunan muka tanah relatif tidak terlalu cepat atau sekitar 0,2 sentimeter per bulan.
"Untuk penambahan patok penanda penurunan muka tanah yang dianggarkan dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), saat ini sudah dalam tahap proses pengukuran seismik untuk bisa segera dipasang. Kemudian, untuk titik tepat lokasi pemasangannya, kami masih melihat dari hasil geolistrik untuk mengetahui titiknya di mana sampai kedalaman berapa, dan sebagainya," katanya. [ANTARA]
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota