SuaraJawaTengah.id - Serabi menjadi salah satu kuliner khas Indonesia yang digemari banyak orang. Belum lagi, serabi punya berbagai jenis yang memiliki cita rasa lezat.
Namun jika berbicara soal serabi, ada cerita menarik dari Dusun Citomo, Desa Klapagading, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas.
Adalah sosok Yanti Kristina (25), sang penjual serabi yang menjadi perbincangan masyarakat di Kota Satria dan sekitarnya.
Selain berparas cantik, Yanti merupakan lulusan sarjana ilmu keperawatan di salah satu perguruan tinggi Islam di Ponorogo.
"Saya jualan serabi sejak masih aktif kuliah hingga pulang ke desa dan kembali berjualan, di sini saya baru 3 bulan," ungkap Yanti seperti diwartakan Timesindonesia.co.id--jaringan Suara.com, Rabu (25/8/2021).
Setelah lulus kuliah, dia memutuskan kembali lagi ke desanya, Yanti melanjutkan perjuangan menjual serabi.
Sosok yang semapt bekerja sebagai perawat selama 4 tahun di Ponorogo ini merupakan generasi ke-9 keluarganya yang berprofesi pedagang serabi.
Yanti menjelaskan, serabi buatannya lain dengan serabi daerah lain. Serabi yang ia jual selain memiliki rasa gurih juga rasa manis dan tidak lembek.
Saat ditanya resep, Yanti mengaku hanya memakai bahan tepung beras, kelapa parut, garam dan gula jawa asli yang sudah dicairkan.
Baca Juga: Rumah Terduga Teroris di Purwokerto Digeledah Densus 88, Satu Laptop Dibawa Petugas
Dalam sehari ia mampu menghabiskan 7 kg tepung beras yang terbagi dalam dua kali waktu berjualan, yakni pagi mulai pukul 05.00-09.00 dan siang mulai jam 13.00 hingga jelang maghrib. Serabi ia jual dengan harga Rp 1000 per biji.
Lokasi berjualannya pun strategis. Karena jalan tersebut merupakan jalan alternatif nasional penghubung antara jalur Ajibarang dan Jatilawang.
Seorang pelanggan bernama Gosis yang kebetulan sedang antre, mengatakan dirinya sengaja beli karena sudah kenal serabi buatan keluarga Yanti sudah sejak tahun 80an.
"Soal rasa entah kenapa masih sama sejak dahulu. Saya kalau kepingin Serabi ya beli disini, karena buyutnya Yanti dari dulu jualan serabi dan rasanya tetap sama dari dulu," kata Gosis.
Pelanggan lain, Anwar mengaku juga suka menikmati serabi buatan Yanti. Bila sedang santai dirinya suka membeli.
Menurutnya, orang malah lebih sering menyebutnya serabi arab atau serabi India karena penjualnya yang mirip orang Timur Tengah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025
-
5 Rental Mobil di Wonosobo untuk Wisata ke Dieng Saat Libur Akhir Tahun 2025
-
Stefan Keeltjes Enggan Gegabah Soal Agenda Uji Coba Kendal Tornado FC