SuaraJawaTengah.id - Kelompok Taliban menguasai Afghanistan. Mereka pun semakin brutal dengan mengeksekusi orang-orang yang dianggap bukan alirannya.
Kelompok yang dikenal radikal itu semakin sulit untuk dianggap berubah dan dipercaya dunia. Terbaru, Taliban melakukan pembunuhan penyanyi lagu rakyat oleh penguasa Afghanistan itu.
Menyadur dari Terkini.id, Fawad Andarabi dibunuh dengan keji oleh Taliban. Lebih parahnya Fawad Andarabi Ditembak di Kepala.
Dilansir AP, penembakan itu terjadi di Lembah Andarabi yang terletak 100 km di utara Kabul. Keluarga menyebut Fawad Andarabi ditembak Taliban tanpa alasan apapun.
Baca Juga: Mahfud MD Klaim Pemerintah Bakal Sikat Habis Teroris di Tanah Air, Termasuk Taliban
“Mereka menembaknya di kepala, di sawah,” kata anak laki-laki Fawad Andarabi.
Tentang Fawad Andarabi
Fawad Andarabi adalah penyanyi lagu rakyat yang membawakan lagu-lagu tradisional tentang tempat kelahirannya, bangsanya, dan negaranya. Fawad Andarabi juga memainkan alat musik tradisional bernama ghichak.
Dalam sebuah video yang beredar, Fawad Andarabi tampak berada di suatu pertunjukan. Dia duduk di atas karpet dengan pegunungan sebagai latar di belakangnya.
“Tak ada negara di dunia seperti tanah kelahiranku, bangsa kebanggaanku. Lembah kami yang indah, tanah nenek moyangku,” demikian nyanyian Fawad Andarabi.
Baca Juga: Beredar Video Milisi Taliban Berseragam Militer AS Kuasai Bandara Kabul
Keluarganya pun bertanya-tanya soal alasan Fawad Andarabi ditembak. Di mata keluarga, Fawad Andarabi hanya berniat menghibur orang-orang.
“Dia tidak bersalah. Dia adalah penyanyi yang hendak menghibur orang-orang,” kata Jawad, anak Fawad Andarabi.
Pembunuhan Fawad Andarabi Dikecam
Fawad Andarabi dibunuh Taliban memicu keresahan publik. Warga Afghanistan khawatir kebrutalan Taliban di era 1996-2001 lalu kembali lagi. Kala itu, Talibanmelarang sebagian besar bentuk musik karena dianggap tidak Islami.
Kecaman soal pembunuhan Fawad Andarabi datang dari mantan Menteri Dalam Negeri Afghanistan, Massoud Andarabi. Dia menyebut pembunuhan ini sebagai bentuk kebrutalan Taliban.
“Hari ini mereka secara brutal membunuh penyanyi lagu rakyat, Fawad Andarabiyang hanya membawa kegembiraan bagi lembah ini dan orang-orangnya,” tulis Massoud Andarabi lewat Twitter.
Dilansir AP, pelapor khusus PBB untuk hak budaya, Karima Bennoune, juga mengecam. Dia sangat prihatin atas pembunuhan Fawad Andarabi.
“Kami menyerukan kepada pemerintah untuk menuntut Taliban menghormati hak asasi artis,” ungkapnya.
Sorotan juga datang dari Sekjen Amnesty International, Agnes Callamard. Dia mengecam pembunuhan Fawad Andarabi.
“Ada banyak bukti bahwa Taliban tahun 2021 sama dengan Taliban yang tidak toleran, keras dan represif tahun 2001,” cuitnya soal pembunuhan Fawad Andarabi.
Berita Terkait
-
Donald Trump Tunjuk Mike Waltz Jadi Penasihat Keamanan Nasional
-
Akankah Taliban Didengar? Delegasi Afghanistan di COP29 Tanpa Pengakuan PBB
-
Baku Tembak Pecah di Perbatasan: Pasukan Pakistan dan Afghanistan Bentrok Lagi
-
Curahan Hati Ibu-Ibu Israel Memprotes Pengiriman Anak-anak Mereka di Medan Perang Melawan Hizbullah
-
Terancam Dipecat! Begini Kisah Marinir AS Mayor Joshua Mast Berjuang untuk Mengadopsi anak Yatim Piatu Afghanistan
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Wapres Gibran Dukung UMKM dan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan di Semarang
-
Dari Tambakmulyo untuk Jateng: Mimpi Sanitasi Layak Menuju SDGs
-
Pengamat Nilai Program Pendidikan Gratis dan Rp300 Juta per RW dari Yoyok-Joss Realistis
-
Perebutan Suara NU: Luthfi-Yasin vs Andika-Hendi, Siapa Lebih Unggul?
-
Wapres Gibran Tinjau Program Makan Bergizi di SMKN 7 Semarang, Siswa Sambut Antusias