SuaraJawaTengah.id - Puluhan mantan kepala desa (Kades) dan tokoh masyarakat yang terhimpun dalam Masyarakat Banjarnegara Peduli (MBP) gelar acara doa bersama, Senin (6/9/2021).
Usai doa bersama, acara dilanjutkan dengan makan bersama dengan menggelar tikar di Alun alun Banjarnegara.
Menurut salah satu perwakilan MBP, Imam Purwadi menyampaikan doa bersama ditujukan untuk mayarakat Banjarnegara agar tetap rukun usai penetapan Bupati Budhi Sarwono sebagai tersangka kasus dugaan korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
"Kami doa bersama untuk mendoakan kepada masyarakat Banjarnegara agar tetap sehat, sejahtera jangan sampai terjadi benturan," ujar dia usai makan bersama.
Baca Juga: Wing Chin Ditahan KPK, Ganjar akan Temui Wabup Banjarnegara
Ia berharap agar masyarakat tetap memegang prinsip praduga tak bersalah dan menyerahkan proses hukum sepenuhnya kepada KPK.
"Harapannya masyarakat bisa menyerahkan lembaga hukum KPK, masyarakat jangan terpecah, benar dan salah ada di proses persidangan, saat ini pak bupati dengan inisial BS sekarang tersangka tapi tetap memegang prinsip praduga tak bersalah, biar hukum yang menentukan," jelas dia.
Disisi lain, acara doa dan makan bersama ditujukan sebagai dukungan kepada KPK. "Sangat mendukung KPK, kenapa KPK sudah menetapkan tersangka, mungkin karena sudah ada dua alat bukti," kata dia.
Ia juga menyebut bahwa BS arogan saat BS memimpin. Pihaknya merasa terjadi ketimpangan kebijakan.
Menurutnya, program BS yang terfokus dengan pembangunan insfrastruktur tidak seimbang dan menyampingkan kepentingan sektor lain seperti ekonomi, pendidikan dan sebagainya.
Baca Juga: Mengungkap Sosok KA yang Ikut Terseret Kasus Korupsi Bupati Banjarnegara
"Ya namanya orang ngga ada yang sempurna, berharap yang kemarin sering ngendiko arogan mudah mudahan siapapun yang memimpin bisa jadi kaca benggala dan tidak membenturkan. Secara umum mestinya ada keseimbangan, jika beliau konsentrasi pembangunan jalan itu bagus, tapi ekonomi banyak pengangguran dan sebagainya, yang saya rasakan seperti itu, beliau konsen ke infrastruktur tapi tidak seimbang," ungkap dia.
Berita Terkait
-
Berkas Pagar Laut Tangerang Dikembalikan, Ini Alasan Bareskrim Tak Masukan Pasal Tipikor
-
Kepala Desa Segarajaya Jadi Tersangka Pemalsuan 93 SHM Pagar Laut Bekasi, Begini Modusnya
-
Skandal Pemalsuan Sertifikat di Desa Kohod Mengarah ke Korupsi, Kejagung Desak Ini ke Bareskrim
-
Kasus Pagar Laut Dikembalikan ke Mabes Polri, Pakar Harapkan Aktor Kelas Kakap Ikut Dijerat Hukum
-
Soal Kades Klapanunggal Palak THR, Dedi Mulyadi Geram: Sama dengan Preman, Harus Diproses Hukum
Tag
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
-
Momen Timnas Indonesia U-17 Gendong ASEAN Jadi Pembicaraan Media Malaysia
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
-
Harga Emas Terbang Tinggi Hingga Pecah Rekor, Jadi Rp1.889.000
Terkini
-
RKB Bela Sufmi Dasco: Tuduhan Terkait Judi Online Tak Masuk Akal dan Rugikan DPR
-
KUR BRI Dukung Warung Bu Sum Sate Kere Beringharjo Terus Tumbuh dan Lestari
-
Kisah Horor Rumah Sakit di Purwokerto: Banyak Hantu Menyerupai Dokter?
-
Lonjakan Trafik Idulfitri Capai 87,7 Persen di Jateng, Kebumen Tertinggi Penggunaan Jaringan Indosat
-
Misteri Dewi Lanjar dan Kisah Kelam Pantai Slamaran Pekalongan