Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Senin, 06 September 2021 | 13:53 WIB
Saling suap, Mantan Kepala Desa dan Tokoh Masyarakat Banjarnegara gelar doa bersama dan makan bersama di alun alun dengan menggelar tikar dan membawa bekal, Senin (7/9/2021). [Suara.com/Citra Ningsih]

SuaraJawaTengah.id - Puluhan mantan kepala desa (Kades) dan tokoh masyarakat yang terhimpun dalam Masyarakat Banjarnegara Peduli (MBP) gelar acara doa bersama, Senin (6/9/2021).

Usai doa bersama, acara dilanjutkan dengan makan bersama dengan menggelar tikar di Alun alun Banjarnegara.

Menurut salah satu perwakilan MBP, Imam Purwadi menyampaikan doa bersama ditujukan untuk mayarakat Banjarnegara agar tetap rukun usai penetapan Bupati Budhi Sarwono sebagai tersangka kasus dugaan korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.

"Kami doa bersama untuk mendoakan kepada masyarakat Banjarnegara agar tetap sehat, sejahtera jangan sampai terjadi benturan," ujar dia usai makan bersama.

Baca Juga: Wing Chin Ditahan KPK, Ganjar akan Temui Wabup Banjarnegara

Ia berharap agar masyarakat tetap memegang prinsip praduga tak bersalah dan menyerahkan proses hukum sepenuhnya kepada KPK.

"Harapannya masyarakat bisa menyerahkan lembaga hukum KPK, masyarakat jangan terpecah, benar dan salah ada di proses persidangan, saat ini pak bupati dengan inisial BS sekarang tersangka tapi tetap memegang prinsip praduga tak bersalah, biar hukum yang menentukan," jelas dia.

Disisi lain, acara doa dan makan bersama ditujukan sebagai dukungan kepada KPK. "Sangat mendukung KPK, kenapa KPK sudah menetapkan tersangka, mungkin karena sudah ada dua alat bukti," kata dia.

Ia juga menyebut bahwa BS arogan saat BS memimpin. Pihaknya merasa terjadi ketimpangan kebijakan.

Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono minta maaf. (IG @jayalah.negriku)

Menurutnya, program BS yang terfokus dengan pembangunan insfrastruktur tidak seimbang dan menyampingkan kepentingan sektor lain seperti ekonomi, pendidikan dan sebagainya.

Baca Juga: Mengungkap Sosok KA yang Ikut Terseret Kasus Korupsi Bupati Banjarnegara

"Ya namanya orang ngga ada yang sempurna, berharap yang kemarin sering ngendiko arogan mudah mudahan siapapun yang memimpin bisa jadi kaca benggala dan tidak membenturkan. Secara umum mestinya ada keseimbangan, jika beliau konsentrasi pembangunan jalan itu bagus, tapi ekonomi banyak pengangguran dan sebagainya, yang saya rasakan seperti itu, beliau konsen ke infrastruktur tapi tidak seimbang," ungkap dia.

Pada waktu bersamaan, Syamsul Ma'arif, Mantan Kepala Desa Mantrianom, menambahkan pihaknya prihatin atas apa yang menimpa Banjarnegara dan berharap agar masyarakat menghormati proses hukum yang sedang berjalan.

"KPK tidak bisa terintervensi, kami juga prihatin dengan Banjarnegara setelah adanya penangkapan Bupati," tambah dia.

Menurutnya, ketika BS mewujudkan infrastruktur yang bagus mestinya diimbangi oleh sektor lain seperti pendidikan dan ekonomi. 

"Ada hal yang perlu dibenahi, tidak hanya jalan, tapi ada bidang lain yang belum tersentuh ," pungkas dia

Load More