Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Rabu, 08 September 2021 | 07:29 WIB
Ilustrasi penganiayaan. Mahasiswa PIP Semarang meninggal dunia usai dipukul oleh seniornya. (Shutterstock).

SuaraJawaTengah.id - Aksi tindak kekerasan kembali datang dari dunia pendidikan. Kali ini mahasis Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang dikabarkan meninggal dunia

Mahasiswa PIP Semarang itu meninggal diduga akibat dianiaya seniornya, Senin (6/9/2021) malam.

Korban diketahui bernama Zidan Muhammad Faza, 21, warga Jalan Diponegoro, Panggang, Kabupaten Jepara. Korban merupakan merupakan taruna PIP Semarang semester 6.

Sedangkan pelakunya, CRB, 23, warga Jebres, Kota Solo, merupakan mahasiswa atau taruna PIP semester 8. Pelaku diketahui merupakan mahasiswa tingkat akhir dan akan segera lulus atau diwisuda.

Baca Juga: Kota Semarang Batal Berstatus PPKM Level 1, Ini Alasannya

Menyadur dari Semarangpos.com, Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Lumbantoruan, mengatakan  insiden itu terjadi pada Senin malam sekitar pukul 23.00 WIB.

Insiden bermula saat sepeda motor yang dikendarai korban dan pelaku bersenggolan di Jalan Tegalsari Raya. Pelaku yang emosi langsung menghampiri korban dan melakukan pemukulan.

“Korban dipukul sekali di bagian ulu hati. Korban langsung terjatuh dan tak sadarkan diri. Korban yang saat itu berboncengan dengan saksi langsung dibawa ke rumah sakit. Tapi, nyawanya tidak tertolong dan meninggal dunia,” ujar Kasat Reskrim Polrestabes Semarang saat dijumpai wartawan di Mapolrestabes Semarang, Selasa (7/9/2021).

Mengetahui korbannya jatuh pingsan, pelaku langsung melarikan diri. Selang beberapa lama, pelaku berhasil diamankan aparat kepolisian di tempat indekosnya.

“Kalau dugaan saat ini, korban meninggal dunia akibat dipukul pelaku,” ujar Donny.

Baca Juga: Hore! PPKM Turun ke Level 2, Pemkot Semarang akan Buka Kembali Bioskop

Kendati demikian, Donny mengaku pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan secara menyeluruh terkait penyebab kematian korban.

Untuk mengetahui secara pasti penyebab kematian korban, penyidik membutuhkan hasil autopsi korban.

Namun, hingga kini aparat kepolisian masih menunggu persetujuan dari keluarga korban untuk melakukan autopsi.

“Kalau mau tahu secara pasti [penyebab kematian korban] ya harus autopsi. Tapi keluarga korban belum bersedia. Meski demikian, proses hukum tetap berjalan. Dugaannya [korban] meninggal karena dipukul di bagian perut,” tegas Donny.

Load More