SuaraJawaTengah.id - Seorang bidan di Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, memproduksi jamu anti Corona. Jamu berbahan empon-empon yang diyakini dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
Dwi Kuntari membuat jamu dari 7 bahan alami: kunir, temulawak, serai, jahe, kayu manis, cabai, dan kapulaga. Untuk pemanis dia menggunakan gula kelapa asli.
“Ramuannya ada tujuh macam empon-empon (bahan jamu). Kalau orang Jawa, pitu (tujuh) kan artinya pitulungan (pertolongan). Jadi saya menggunakan tujuh bahan empon-empon,” kata Dwi Kuntari saat ditemui di rumahnya di Desa Pucungrejo, Jumat (24/9/2021).
Kandungan vitamin C dan magnesium pada jahe membantu tubuh memperkuat sistem imun. Jahe juga mengandung gingerols, shogaols, dan zingerones yang berkhasiat sebagai antioksidan.
Jahe termasuk keluarga Zingiberacea yang berkerabat dengan tanaman herbal lainnya seperti kencur, kunyit, dan lengkuas. Semua jenis tanaman herbal memiliki fungsinya masing-masing bagi kesehatan.
Pada awal pandemi sekitar Maret 2020, suplemen dan obat pereda flu mulai sulit didapat di pasaran. Banyak orang beralih ke ramuan herbal atau jamu untuk meringankan gejala demam atau sekadar mencegah tertular Covid.
“Kalau menyembuhkan Corona sih nggak. Tapi meningkatkan daya tahan tubuh. Selain menjaga prokes ditambah jamu anti Corona untuk meningkatkan imun,” kata Dwi Kuntari yang punya nama beken Deka.
Reaksi yang direspon tubuh setelah mengonsumsi jamu, meringankan gejala yang sering muncul akibat terpapar Covid. Seperti nyeri otot, mual, dan hidung tersumbat.
Menurut Dwi Kuntari, ramuan jamu juga menambah sugesti bahwa tubuh lebih kuat menangkal virus. “Jadi sugesti dulu biasanya. Jamu anti Corona, orang sudah (tersugesti) ini bisa untuk menyembuhkan Corona.”
Baca Juga: Kebal! Pedagang Asal Magelang Goreng Bakwan di Minyak Panas Pakai Tangan Kosong
Meski sudah membuat ramuan herbal anti Corona, pada awal pandemi Dwi Kuntari belum memasarkan jamunya itu secara komersil. Fokusnya saat itu adalah membantu meningkatkan imun para tenaga kesehatan.
“Waktu itu memang semuanya susah. Saya punyanya cuman jamu, barengan sama teman ngasih botol, terus ada yang ngasih gula pasir. Jadi 150 botol, kami berikan ke nakes di RSU Muntilan, RS Tidar, dan RST dr Soedjono. Itu kemasan 250 mililiter,” ujarnya.
Sejak tahun 2016 Dwi Kuntari menggeluti produksi jamu. Diawali dari produksi kecil-kecilan yang hanya memenuhi pesanan kenalan atau teman-teman dekat.
Menjual jamu kemasan secara serius baru dilakukan Dwi Kuntari pada tahun 2019. Display perdana produk jamunya justru di toko hewan peliharaan (pet shop) milik seorang teman.
“Dia nawari jamunya dititipkan di pet shop, nanti dibantuin promosi. Kebetulan yang datang dari kalangan menengah ke atas. Alhamdulillah mereka suka. Jadi setiap minggu sekarang nyetok disana.”
Produk jamu kemasan buatan Dwi Kuntari menggunakan label dagang “Jamu Deka”. Beraneka jenis jamu ditawarkan dari mulai Belovera (beras kencur alovera), Aserehe (asem, lemon, sereh, jahe), dan JAC (jamu anti Corona).
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025
-
5 Rental Mobil di Wonosobo untuk Wisata ke Dieng Saat Libur Akhir Tahun 2025
-
Stefan Keeltjes Enggan Gegabah Soal Agenda Uji Coba Kendal Tornado FC