Astaga! Nenek Ditendang Cucunya, Diduga Terjadi di Kabupaten Pati

SuaraJawaTengah.id - Beredar sebuah video  yang memperlihatkan seorang nenek ditendang cucunya sendiri viral di media sosial. 

Kejadian memilukan tersebut berhasil terekam melalui unggahan video di akun instagram @infoupdatejateng.

Dalam video itu, terlihat seorang bocah laki-laki yang mengenakan baju oranye menendang punggung sih nenek ketika hendak merapihkan jemuran pakaian. 

Selain itu, saat sih nenek hendak masuk ke rumah. Sembari melontarkan kata-kata kasar, bocah laki-laki tersebut kembali menendang punggung neneknya hingga terpental. 

Baca Juga: Di Pantura Timur Jawa Tengah, Hanya Kabupaten Pati yang Ada Pemeluk Agama Baha'i

Meski mendapat perlakuan kasar dari cucunya, sih nenek yang mengenakan pakaian berwarna hitam terlihat hanya bisa diam dan tak membalas perlakuan cucunya tersebut. 

Diketahui bocah laki-laki yang menendang seorang nenek ini berasal dari Desa Blaru di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. 

Rupanya berdasarkan keterangan tertulis akun tersebut menyebutkan alasan bocah laki-laki itu tega menendang neneknya. Lantaran ia tak terima laptopnya hendak dijual sih nenek guna memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

Sontak saja unggahan yang telah ditonton 10.049 kali itu mematik perhatian warganet di kolom komentar. Tak sedikit dari mereka yang memberikan beragam tanggapan. 

"Innalillahi wa innalillahi rojiun monggo pihak berwenang, tokoh masyarakat, tokoh agama, yang dekat dengan TKP kondisikan kejadian yg sangat memperihatinkan kita semua," ucap akun @setya_73**.

Baca Juga: Viral Video Agama Baha'i, Cara Ibadahnya Aneh, Ini Penjelasan dari Penganutnya

"Astagfirullahalazim masih kecil udah kayak gitu kelakuannya," cetus akun @farida**.

"Astagfirullah, kasian neneknya dek, kalau neneknya udah ngga ada baru kamu nyesel," ungkap akun @kumpulan**.

"Mungkin ini cerminan orang tuanya dulu," sahut akun @maman**.

"Pondoke wae ben di bina dan diarahkan di ponpes, mungkin akan lebih baik ke depannya," timpal akun @dodie**.

Kontributor : Fitroh Nurikhsan