Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Selasa, 16 November 2021 | 15:13 WIB
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. (Dok: Pempron Jateng)

SuaraJawaTengah.id - Deklarasi dukungan relawan terhadap Ganjar Pranowo untuk maju Pilpres 2024 dinilai terlalu dini. Curi start meningkatkan nilai tawar di mata partai politik.   

Deklarasi Seknas Ganjar Indonesia (SGI) Kabupaten Purworejo pada akhir September lalu, ternyata memicu polemik dengan Pengurus Daerah PDIP Jawa Tengah.

Polemik meruncing setelah elit PDIP Jateng menuding kader yang terlibat deklrasi sebagai pembelot. Mereka dicap sebagai barisan “celeng” yang tidak patuh pada instruksi partai.

Deklarasi dianggap mendahului keputusan partai yang belum memutuskan siapa jago yang akan diajukan sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.   

Baca Juga: Kesetiaan Ganjar Pranowo Diguncang, Hasto: Kader PDIP Memang Berkualitas

Koordinator Wilayah (Korwil) SGI Jateng, Alex Ngatidjan mengungkapkan alasan pihaknya mendeklarasikan dukungan terhadap Ganjar sejak dini.

Menurut Ngatidjan, masa 3 tahun menunggu Pilpres bukan waktu yang lama untuk menyusun strategi politik. KPU bahkan sudah memulai tahapan Pilpres 2024 sejak awal 2023.

“Bagi politisi, waktu 3 tahun itu singkat. Pada tahap ini kebanyakan partai politik sudah bebenah dan memasang strategi masing-masing. Termasuk menyiapkan kandidatnya,” kata Alex Ngatidjan kepada SuaraJawaTengah.id, Selasa (16/11/2021).

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. [Hops.id/Instagram/@ganjarpranowo]

Tidak seperti partai politik, wadah relawan bersifat cair dan relatif tidak terikat aturan baku pemilu. Relawan sangat mungkin mendeklarasikan calon presiden sebelum jadwal yang ditetapkan KPU.

“Partai politik tentu harus tunduk dan mengikuti undang-undang (Pemilu). Tapi relawan organisasi lepas dan tidak terikat undang-undang Pemilu, sehingga tidak ada pelanggaran,” ujar Ngatidjan.

Baca Juga: Ditanya Soal Tawaran Pindah ke Partai Golkar, Ganjar: Saya Tetap PDIP

Sebelum KPU meniup peluit dimulainya kontestasi Pilpres, relawan memanfaatkan kesempatan itu untuk meningkatkan nilai tawar Ganjar di mata PDI Perjuangan.

Elektabilitas Ganjar yang rata-rata saat ini mengungguli tokoh lainnya seperti Prabowo Subianto dan Anies Baswedan, diharapkan menjadi pertimbangan PDIP untuk mencalonkan Gubernur Jateng ini sebagai calon presiden.  

“Relawan ingin menunjukkan kepada partai yang menaunginya bahwa Ganjar Pranowo memiliki tingkat elektabilitas yang tinggi dan layak untuk diusung.”

Selain Seknas Ganjar Indonesia (SGI), gerbong relawan antara lain jejaring relawan Jarwo (Ganjar Pranowo), Sahabat Ganjar, dan Patriot Ganjar Pranowo (Pagar) juga mendeklarasikan dukungan.

Ganjar bahkan didukung wadah relawan Presiden Jokowi Widodo, Jokowi Mania (Jokman) Jawa Timur.

Menurut Alex Ngatidjan, wajar jika relawan pendukung Presiden Joko Widodo turut mendukung Ganjar Pranowo. Ngatidjan mengklaim Ganjar memiliki karakter kepemimpinan yang mirip dengan Joko Widodo.

“Kami tidak ingin hasil pembangunan yang dicapai Joko Widodo berantakan ditangan pemimpin yang tidak jelas track record-nya,” kata Ngatidjan.

Kontributor : Angga Haksoro Ardi

Load More