SuaraJawaTengah.id - Pembunuhan 4 warga Desa Sukomakmur dan Sutopati, Kecamatan Kajoran, Magelang, diduga sebagai kasus pembunuhan barantai.
Dukun pengganda uang berinisial IS membunuh para korban di waktu yang berbeda.
Kasatreskrim Polres Magelang, AKP Muhammad Alfan Armin mengatakan, terdapat kesamaan modus dan motif dalam kasus pembunuhan terhadap Muarif, Suroto, serta Lasman dan Wasdiyanto.
Tersangka IS membunuh dengan maksud menguasai uang milik korban. Korban diminta meminum air yang telah dicampur potas serta tidak boleh diketahui orang lain.
Tersangka membunuh korban dalam 3 peristiwa yang waktunya berbeda. Muarif dibunuh pada 14 Mei 2020, Suroto pada 4 Desember 2020, serta Lasman dan Wasdiyanto pada 10 November 2021.
“Dalam rangkaian peristiwanya ada suatu rangkaian dengan motif dan modus yang sama. Kalau dalam kalimat hukum Pasal 338 (pembunuhan) dan Pasal 340 pembunuhan dengan rencana,” kata AKP Alfan, Senin (22/11/2021).
Pengungkapan kasus pembunuhan Lasman dan Wasdiyanto membuka 2 kasus pembunuhan lainnya. Polisi menelusuri temuan orang meninggal mencurigakan lainnya yang diketahui sempat bertemu dengan dukun IS.
“Di lapangan kami mendapatkan informasi bahwa ada juga seorang korban (Muarif) yang habis bertemu dengan tersangka kemudian meninggal," paparnya.
Muarif diketahui bertemu dengan IS pada 14 Mei 2021 sekitar pukul 21.00 WIB. Korban bertamu ke rumah tersangka dengan maksud meminta uangnya didoakan agar tidak habis digunakan untuk modal usaha.
Baca Juga: Rekontruksi Pembunuhan Di Hotel MJ Samarinda, 53 Adegan Diperagakan oleh Tersangka
Korban datang sambil membawa uang sebesar Rp 3 juta. “Dengan motif yang sama untuk menguasai uang tersebut, (tersangka IS) juga memasukkan potas kedalam air yang dituangkan dalam plastik bening sebagai syarat,” ujar Alfan.
Tersangka berpesan agar Muarif meminum air tersebut sebelum tiba di rumah. Dukun IS juga memberikan sayarat ritual meminum air tersebut tidak boleh diketahui orang lain.
“Tidak jauh dari rumah tersangka, diduga korban meminum cairan yang diberikan tersagka. Diduga meninggal dunia sekitar pukul 21.30. Meninggal di pinggir jalan tidak jauh dari rumah tersangka di depan gang,” kata mantan Kasatreskrim Polres Sukoharjo tersebut.
Pihak keluarga sempat mamastikan kematian Muarif ke puskesmas terdekat. Hasilnya tidak ditemukan tanda-tanda penyebab kematian yang mencurigakan, sehingga korban dimakamkan tanpa autopsi.
Seperti diberitakan sebelumnya, kasus ini bermula dari pengungkapan kasus pembunuhan saudara ipar Lasman (31 tahun) dan Wasdiyanto (38 tahun). Keduanya diduga diracun oleh tersangka IS (57 tahun), warga Desa Sutopati, Kajoran.
Tersangka IS membunuh kedua korban dengan maksud menguasai uang yang akan digunakan dalam penggandaan uang sebesar Rp 25 juta. Kepada korban, IS berjanji uang itu nantinya tidak akan pernah habis saat digunakan untuk berdagang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Pertamina Patra Niaga Gelar Khitan Massal di Cilacap, Wujud Syukur HUT ke-68 Pertamina
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025