Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Selasa, 14 Desember 2021 | 15:19 WIB
Wisnu memperlihatkan patung yang terbuat dari limbah kertas di rumahnya, Selasa (14/12/2021). [Suara.com/Dafi Yusuf]

SuaraJawaTengah.id - Resah dengan banyaknya sapah kertas di tempat tinggalnya, Wisnu Wijanarko, warga Kota Semarang memanfaatkan limbah kertas yang ada di daerahnya.

Dengan tangan dinginnya, limbah kertas dibuat kreasi berupa patung kertas berbentuk karakter wayang dan pahlawan super.

Jika dilihat, rumah Wisnu memang dipenuhi dengan limbah kertas yang terkumpul di pojok rumahnya.

Ada juga kain perca dan sejumlah kawat yang tercecer di lantai rumahnya. Dia sudah menekuni pembuatan patung berbahan limbah kertas sejak tahun 2016.

Baca Juga: Pemberian Vaksin Covid-19 Diperbolehkan, Pemkot Semarang Siap Suntik 11.000 Anak

Selain memproduksi patung yang berasal dari limbah kertas, Wisnu juga mengajarkan kepada warga sekitar untuk memanfaatkan limbah kertas menjadi barang yang bernilai. Sampai saat ini, sudah ada beberapa warga yang belajar di rumahnya.

"Biasanya memang banyak warga yang belajar di sini dengan kondisi alakadarnya," jelasnya saat ditemui Suarajawatengah.id di rumahnya, Selasa (14/12/2021).

Pria yang berasal dari Kalipancur, Ngaliyan, Kota Semarang itu membutuhkan waktu sekitar seminggu untuk memproduksi patung berbahan limbah kertas itu. Dalam proses pengerjaan, yang paling lama adalah proses pengeringan.

"Kalau untuk mengeringkan memang yang paling lama, bisa sampai 4 hari," katanya.

Sehari-hari, ayah tiga anak itu bekerja di pasar sebagai penjual jajanan. Mulai tahun 2016 dia mencoba menyalurkan darah seninya dengan membuat kerajinan tangan berupa diorama tokoh wayang.

Baca Juga: Viral Seorang Pria Lempar Narkoba ke Sebuah Truk, Warganet Sebut Mirip di Film-film

“Satu karakter wayang biasanya butuh waktu satu jam pembuatan. Awalnya buat rangka dulu dengan kawat, lalu dilapisi koran yang sudah jadi bubur, lalu dihias dengan pernak-pernik lain,” ucapnya.

Edukasi Warga

Biasanya, Wisnu juga menjual hasil karyannya ke Yogyakarta dan Bali. Harganya mulai Rp 20 ribu untuk ukuran 10 sentimeter dan Rp 175 ribu untuk ukuran 30 sentimeter.

"Untuk pemesanan harus inden dulu," paparnya.

Selain untuk jualan, Wisnu juga mengajarkan kerajinan tersebut kepada warga sekitar. Dia mengaku mempunyai misi untuk mengedukasi warga sekitar agar mengetahui tokoh-tokoh wayang yang sudah mulai ditinggalkan.

"Anak-anak sini biasanya saya tanyain, namun jarang yang tau," ucapnya.

Kedepan, dia sudah bekerjasama dengan remaja sekitar untuk mengembangkan wayang yang terbuat dari limbah kertas itu. Dia akan menggelar pameran mini untuk mempertunjukan patung wayang yang terbuat dari kertas.

"Nanti kalausudah sampai 1000 patung saya akan buat pameran. Soalnya masih pandemi juga," ucapnya.

Sampai saat ini, beberapa warga juga ada yang menjual limbah kertas kepadanya. Dia bersyukur, sekarang warga sudah banyak yang melek dengan lingkungan. Wisnu berharap apa yang dia lakukan saat ini bisa bermanfaaat buat sekitar.

"Semoga bisa bermanfaat, soalnya saya juga senang dalam bidang seni juga," imbuhnya.

Sementara itu, salah satu pengunjung, Adi Mungkas mengaku tajub dengan patung buatan Wisnu yang terbuat dari limbah kertas. Dia mengapresiasi, membuat karya yang seperti itu pasti tak mudah dan memakan waktu yang cukup banyak.

"Saya tak habis fikir, bisa jadi sebagus ini," paparnya.

Dia mendukung jika karya Wisnu itu dipamerkan. Tentunya banyak orang yang akan semakin penasaran dengan patung yang terbuat dari limbah kertas buatan Wisnu itu. Menurutnya, apa yang dilakukan oleh Wisnu adalah sesuatu yang baru.

"Ini adalah hal yang baru dan harus dilestarikan," pungkas dia.

Kontributor : Dafi Yusuf

Load More