SuaraJawaTengah.id - Orang tua di Desa Plakaran, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang menyimpan jenazah anaknya yang sudah dua bulan lebih meninggal karena diyakini masih hidup. Petugas puskesmas mengungkapkan kondisi jenazah tersebut.
Kepala Puskesmas Moga Sugiarto mengatakan, petugas puskesmas mendatangi rumah orang tua SA, bocah yang jenazahnya disimpan kendati sudah meninggal pada Minggu (9/1/2022) bersama petugas dari Polsek Moga untuk melakukan pemeriksaan medis.
"Saat diperiksa, kondisi jenazah sudah mengkerut dan bau," kata Sugiarto kepada Suara.com, Rabu (12/1/2022).
Menurut Sugiarto, jenazah SA dibaringkan orang tuanya di sebuah kamar. Jenazah itu mengenakan pakaian dan kerudung.
"Jenazah ditutupi selimut sampai dada. Tidak ada semacam pengawet di jenazahnya. Hanya kondisi kamar itu memang selalu dibersihkan, jadi kondisinya bersih," ujarnya.
Sugiarto mengungkapkan, hasil anamesis yang dilakukan petugas, SA memiliki riwayat penyakit TBC sejak Januari 2021. Penyakit yang diderita itu diketahui dari hasil pemeriksaan di Rumah Sakit (RS) Islam Moga.
"Di RS Islam Moga sudah dilakuan rontgen. Dinyatakan sakit TBC dan diminta kontrol ke puskemas selama enam bulan, tapi baru dilakukan satu bulan sudah berhenti," ungkapnya.
Menurut Sugiarto, keterangan orang tua SA juga menyebut anaknya sudah sejak tiga bulan yang lalu sudah tidak mau makan. Kondisinya juga tak bergerak sama sekali.
"Jadi perkiraannnya, kemungkinan sudah sekitar tiga bulan itu sudah meninggal. Untuk memastikannya, termasuk penyebab meninggalnya perlu otopsi," ujarnya.
Baca Juga: Duh! Hendak Main Bola, Dua Remaja di Pemalang Tersambar Petir, Satu Tewas
Disinggung terkait bau jenazah yang tidak tercium oleh tetangganya hingga tidak ada yang mengetahui, Sugiarto menengarai karena kondisi rumah-rumah warga yang jaraknya berjauhan.
"Daerah tersebut juga berada di pegunungan, kondisi cuacanya dingin," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, warga Dusun Sokatata, Desa Plakaran, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang membuat heboh karena menyimpan jenazah anaknya, SA yang sudah meninggal diduga selama dua bulan lebih. Bocah berusia 14 tahun itu tak kunjung dimakamkan karena diyakini masih hidup.
Kapolsek Moga AKP Dibyo Suryanto mengatakan, pihaknya awalnya mendapat laporan dari warga terkait adanya seorang anak yang sudah meninggal, namun tak segera dimakamkan pada Minggu (9/1/2022).
"Begitu mendapat laporan, kita langsung mendatangi rumahnya bersama tokoh agama dan masyarakat," kata Dibyo, Rabu (12/1/2022).
Menurut Dibyo, setelah dilakukan pendekatan persuasif oleh pihaknya bersama tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat, orang tua SA akhirnya mengizinkan untuk dilakukan pemeriksaan medis terhadap sang anak.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Lelang on The Street, BRI Sapa Warga di CFD Blora, Kenalkan Peluang Investasi dan Kemudahan BRImo
-
La Suntu Tastio: Layanan Digital BRI Membuat Pengelolaan Keuangan Usaha Jadi lebih Praktis
-
Kolaborasi Lintas Budaya, BRI dan PSMTI Jawa Tengah Gelar Pengajian Kebangsaan di MAJT Semarang
-
Konektivitas Aceh Pulih, Kementerian PU Janjikan Jembatan Permanen
-
Urat Nadi Aceh Pulih! Jembatan Krueng Tingkeum Dibuka, Mobilitas Kembali Normal