SuaraJawaTengah.id - "Setiap hari asisten manager di pabrik menteror saya. Saya dilecehkan, dipegang bagian sensitif saya. Saya trauma"
Kutipan tersebut adalah pengakuan seserorang dengan nama samaran 'Bunga' ia adalah salah satu buruh perempuan di Kabupaten Jepara yang menjadi korban pelecehan seksual di pabrik sepatu tempat dia bekerja.
Jam 7 pagi Bunga tiba di pabrik. Saat itu keadaan pabrik sedang sepi. Dia sengaja berangkat lebih awal agar tak telat masuk kerja karena jarak rumah dengan pabrik cukup jauh.
Ketika pabrik masih sepi, tiba-tiba asisten manager tempat dia bekerja menghampirinya. Awalnya, Bunga masih berfikiran positif pada gelagat pria hidung bilang tersebut.
Awalnya, pelaku mengajak Bunga untuk bercengkarama membahas soal pekerjaan. Namun, tiba-tiba pelaku mendekatinya dan menyentuh bagian sensitif bunga.
Saat itu, dia tak bisa merespon tindakan pelaku. Tiba-tiba tubuhya kaku, denyut jantung berdetak tak beraturan. Tubuhnya lemas, kaget karena mendapat perlakuan asusial di tempat dia bekerja.
Ternyata perlakuan bejat pelaku tak hanya satu kali itu saja. Dalam satu minggu, asisten manager tersebut bisa melakukan aksi asusila kepada Bunga sebanyak tiga kali.
Pelaku sengaja mencari waktu-waktu yang sepi untuk melakukan aksinya. Pelaku sudah hafal kapan pabrik sepi atau ramai. Bunga tak bisa melupakan kejadian tesebut.
Karena sering mendapatkan pelecehan seksual di tempat dia bekerja, membuat Bunga stres. Bahkan, dia sempat libur tiga hari untuk menghilangkan rasa trauma.
Baca Juga: Nangis Dicurhati Penyintas, Muhaimin Iskandar: Pelecehan Seksual Harus Dihentikan!
"Padahal saya sudah pakaian saya sudah tertutup, pakai jilbab dan tak seksi pakaian saya," jelasnya menceritakan pelecehan seksual yang dia alami, Jumat (28/1/2021).
Awalnya, Bunga memilih untuk menyimpan masalahnya tersebut. Dia takut terjadi sesuatu di tempat dia bekerja. Apalagi, Bunga baru beberapa bulan kerja di perusahaan tersebut.
Dengan diam ternyata tak menyelesaikan masalah. Pelaku justru mengulangi perbuatannya. Bunga akhirnya memilih untuk buka suara. Dia bercerita permasalahan tersebut kepada teman-temannya.
Bunga memberanikan diri untuk lapor kepada pimpinan produksi. Namun, laporannya hanya dianggap angin berlalu. Dia hanya dijanjikan jika pelaku akan segera ditegur.
"Akhirnya saya tunggu satu minggu namun pelaku tak kunjung ditegur dan tak ada perubahan. Pelaku tetap melakukan pelecehan seksual," katanya dengan nada tinggi.
Bunga meminta waktu kepada kami untuk mengatur nafas sejenak. Sekitar satu menit, dia melanjutkan keterangannya dengan emosi yang lebih stabil.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Pertamina Patra Niaga Gelar Khitan Massal di Cilacap, Wujud Syukur HUT ke-68 Pertamina
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025