Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 18 Februari 2022 | 18:12 WIB
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar saat mendapatkan penghargaan Presisi Award dari LEMKAPI.[Dok Lemkapi]

SuaraJawaTengah.id - Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar membantah soal dugaan intimidasi acara Diskusi Wadas Bareng Jejaring Warga Jawa Tengah, Kamis (17/2/2022).

Menurutnya, hingga saat ini Polrestabes Semarang beserta jajaran tak akan menghalangi diskusi tersebut. 

"Kemarin pada demo di Polda, Ngaliyan dan Gubernuran tak kami halang-halangi. Apalagi yang hanya diskusi," kata Irwan Anwar, Jumat (18/2/2022).

Dia justru menawarkan kepada panitia diskusi jika perlu pengawalan anggota Polrestabes Semarang siap membantu. 

Baca Juga: Gambarkan Desa Wadas, Anak-anak Melukiskan Kegelisahan Desanya Dijadikan Areal Tambang

"Tadi saya juga sudah komunikasi sama panitia. Tak ada pembubaran," bantahnya.

Sebelunyam acara Diskusi Wadas Bareng Jejaring Warga Jawa Tengah terpaksa dipindah karena diduga pemilik tempat untuk diskusi diintimidasi dan diancam oleh polisi. 

Juru bicara diskusi, Cornel Gea mengatakan, pada Kamis (17/2/2022) malam, pemilik tempat sempat mendapat pesan whatsapp dari kamtibmas. 

 "Dia mendapat informasi diskusi dari kanit Intel Polda Jawa Tengah, dan menanyakan perihal izin diskusi," jelasnya saat dihubungi, Jumat (18/2/2022).

Keesokan harinya, pemilik tempat didatangi oleh kepolisian dari Polrestabes Semarang. Pemilik tempat diminta untuk membatalkan diskusi Desa Wadas bersama warga.

Baca Juga: Singgung Jokowi, Gus Nur: Orang-Orang Desa Wadas Pilih Kalian, Sekarang Kalian ke Mana?

"Suruh dibatalkan dengan alasan yang tidak jelas dan tidak berdasar. Apabila tidak membatalkan diskusi, tempat diancam akan disegel,"ujarnya.

Menurutnya, upaya pembubaran diskusi yang dilakukan oleh Polrestabes Semarang adalah efek lanjutan dari perintah Presiden Jokowi terhadap kapolri untuk melindungi Investasi.

"Ini sekaligus menjadi bukti bukti yang semakin membuat jelas bahwa negara takut terhadap demokrasi,"katanya.

Load More