Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Minggu, 13 Maret 2022 | 07:20 WIB
Arsip-Wilayah kerja PT Geodipa Energi Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah. [Suara.com/Citra Ningsih]

SuaraJawaTengah.id - Tragedi gas bocor PT Geodipa Energi yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan 8 lainnya dalam perawatan.

Berbagai video dan asumsi kronologi yang simpang siur beredar di sosial media. PT Geodipa Energi akhirnya buka suara terkait kejadian nahas tersebut.

Sekretaris Perusahaan PT Geodipa Energi, Endang Iswandini membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya juga menegaskan tragedi tersebut bukan ledakan.

"Benar telah terjadi kecelakaan kerja di wilayah kerja Geodipa Unit Dieng, tepatnya PAD 28. Dapat dipastikan juga bahwa kejadian tersebut tidak terjadi ledakan di salah satu sumur, ataupun terjadi pada sumur pengeboran," ungkapnya, Sabtu (12/3/2022).

Baca Juga: Jual Narkoba, Ibu Muda di Banjarnegara Diciduk Polisi, Ngaku Kulakan dari Marketplace

Ia menjelaskan kecelakaan kerja terjadi ketika pekerja melakukan perbaikan yang sedang proses investigasi.

"Terjadi pada sumur eksisting PLTP Dieng Unit 1 yang sedang dilakukan perbaikan oleh rig kontraktor. Pada saat kejadian tersebut, relief valve terbuka secara otomatis di bawah standar tekanan yang seharusnya. Saat kejadian tersebut sedang dalam proses investigasi," jelasnya.

Kecelakaan tersebut terjadi Sabtu (12/3/2022) sekitar pukul 14.55 WIB di PAD 28 yang berlokasi di Dieng, Batur, Banjarnegara.

Ia menyebut, kejadian berawal dari kegiatan quenching sumur, salah seorang pekerja yang merupakan Pelaksanaan Pekerjaan Workover berinisiatif memeriksa relief valve di mud pump-1 yang terbuka secara otomatis. Kemudian pekerja tersebut terjatuh pingsan dan dievakuasi ke Puskesmas Kejajar 1 Wonosobo.

"Diduga korban terpapar gas beracun yang keluar bersama dengan air saat relief valve terbuka otomatis," imbuhnya.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Kuliner Khas Banjarnegara, Wajib Kamu Coba

Dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut,lanjutnya, seluruh SOP sudah dijalankan sesuai dengan standar keamanan dan keselamatan kerja yang berlaku.

Pihaknya juga memastikan jika tragedi kemarin tidak menimbulkan korban dari warga.

"Dapat dipastikan bahwa tidak ada masyarakat yang menjadi korban dalam kejadian tersebut, melainkan pekerja yang berada pada lokasi tersebut," tegasnya.

Pihak Geo Dipa melakukan penanganan untuk mengindari perluasan dampak kejadian. Selain itu, proses evakuasi pekerja dan masyarakat sekitar wilayah juga dilakukan.

"Saat ini kami telah melakukan penanganan untuk menghindari perluasan dampak dari kejadian tersebut, sehingga lokasi di sekitar wilayah kejadian sudah kondusif. Evakuasi terhadap pekerja dan masyarakat di sekitar wilayah tersebut juga terus kami lakukan," jelasnya.

Kontributor : Citra Ningsih

Load More