SuaraJawaTengah.id - Dalam sebuah Video Tiktok (VT) yang diunggah oleh akun @dakwah.umf, Ustad Muhammad Faizar memperingatkan bahayanya kelompok ekstrimis Islam yang menyebut bahwa orang yang memakai blangkon adalah ahli syirik dan sesat.
Padahal menurut Ustadz sekaligus Terapis Ruqyah blangkon merupakan hasil karya kaum muslim di masa lalu.
"Jadi jangan sampe melihat orang yang blangkonan alergi, ahlu as syirki wa adh dholal, bahaya itu," Faizar memperingatkan, yang dikutip Jum’at, (3/6/2022).
"Padahal blangkon adalah produk kaum muslimin," lanjutnya.
Ia memaparkan sebelum islam menyebar, laki-laki di pulau jawa hanya mengikat kain di kepalanya sedangkan rambutnya di kuncir atau di gulung. Dengan demikian kepalanya tidak ada pakaian yang dikenakan untuk menutupi kepala seperti topi atau peci sekarang ini.
"Nggak ditutup kepalanya," katanya.
Lanjut, Faizar mengisahkan pada suatu ketika dalam dewan dakwah walisongo bersamaan dengan kunjungan utusan dari kekhalifahan Turki Utsmani, Raden Mas Said atau lebih dikenal dengan Sunan Kalijaga mengusulkan suatu metode dakwah melalui adat dan budaya jawa yang dapat diterapkan kepada masyarakat.
Yakni dengan menciptakan sebuah trend pakaian penutup kepala, dimana pakaian itu dapat membuat penampilan seseorang tampak lebih sopan, baik dihadapan Tuhan maupun sesama manusia.
"Masyarakat jawa muslim diajarkan tentang adat-adat dan sopan santunnya kepada Allah dan sesamanya, dengan cara apa? Menutup kepalanya makanya menggunakan kain namanya udheng," ungkapnya.
Baca Juga: Berkukuh Ajarannya Benar, Kelompok Ajaran Sesat Pasuruan Diluruskan Malah Tantang Balik MUI
Ia menjelaskan makna kata ‘Udheng’ ialam ‘mudheng’ ‘faqih’ (paham) siapa yang Allah kehendaki kebaikan untuknya maka ia akan dipahamkan perihal agamanya.
"Jadi iket blangkon udheng yang dipakai oleh Jendral Soedirman itu logo kaum muslimin tanah jawa," terangnya.
"Ini kebiasanan salfuna as sholih yang laki-laki adalah menutup kepala," tandasnya dalam video.
Tidak hanya disukai 8000 kali, unggahan itu juga mendapat ratusan komentar dari warganet.
"Keren ustad nggak mengkafirkan kebudayaan jawa,” akun @m.yau**** memberi tanggapan.
"Bukti Nu dan Muhammadiyyah adalah satu," tutur akun @_hok****.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Danantara dan BP BUMN Hadirkan 1.000 Relawan, Tegaskan Peran BUMN Hadir di Wilayah Terdampak
-
Turunkan Bantuan ke Sumatera, BRI Juga akan Perbaiki dan Renovasi Sekolah
-
Pertamina Patra Niaga Gelar Khitan Massal di Cilacap, Wujud Syukur HUT ke-68 Pertamina
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan