Sepulangnya dari ibukota, dirinya mendapat tawaran dari salah satu pengusaha bakso di Banjarnegara untuk bekerjasama membuka usaha pentol. Namun bukan bekas tempat dirinya bekerja dahulu. Kesempatan ini tak disia-siakannya.
Pada tahun 2014, perjalanan membuka usaha pentol dimulai. Kota Purbalingga menjadi singgahan pertama Kisno. Bukan tanpa alasan, sewaktu itu, ia dimodali oleh pengusaha bakso asal Banjarnegara. Ia mengolah sendiri resep pentol yang kemudian diberi nama 'Pentol Deg-degan'.
Ia tak tahu persis dari mana, asal muasal dinamakan Pentol Deg-degan. Ini merupakan nama pemberian dari sang pemilik modal saat itu. Setahun berjalan usahanya berkembang.
Kisno kemudian diberi kepercayaan untuk melebarkan sayap ke Kabupaten Kebumen. Sedangkan usahanya di Purbalingga dikelola keponakan bosnya.
Jiwa dagangnya semakin terasah. Di Kebumen, usahanya juga berkembang. Terbukti dengan adanya tujuh gerobak yang dimilikinya. Namun, di Kebumen usahanya hanya bisa berjalan satu tahun.
"Sebenarnya di Kebumen sudah jadi. Tapi ada persoalan pribadi yang akhirnya membuat usaha saya harus tutup. Dari situ saya mendapat pelajaran berharga lagi," tuturnya.
Angin membawa petualangan berdagang pentol ke Purwokerto. Di kota mendoan ini, awalnya ini hanya memiliki satu gerobak. Kompleks Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) menjadi langkah pertama otletnya buka.
"Saya di modali dulu sama bos saya akhir tahun 2017. Omsetnya saat Rp 700 ribu perhari," ujarnya.
Waktu itu, dia langsung mempekerjakan orang. Hal ini bertujuan agar ia bisa fokus di dapur untuk mengolah daging ayam. Terlebih saat itu, ia juga yang belanja bahannya sendiri ke pasar.
Baca Juga: 5 Wisata Alam Paling Kece di Baturraden Banyumas
Tahun pertama usahanya mulai membuahkan hasil. Secara bertahap otletnya semakin bertambah banyak. Dari mulai kompleks kampus Unsoed, UIN Saizu dan pusat perbelanjaan di jantung kota Purwokerto.
"Total sekarang kalau tidak salah ada 16 gerobak. Tersebar di lima kecamatan. Alhamdulillah sudah bisa menikmati hasilnya sekarang," akunya.
Dirinya mengaku tidak memiliki strategi khusus dalam pemasaran. Usahanya mengalir dan getok tular dari mulut-kemulut pelanggan. Namun ia memiliki satu rahasia yang mungkin menjadi penglaris dagangannya.
"Mungkin bisa berkembang seperti sekarang karena saya menjaga kualitas rasa ya. Tidak ada yang saya kurangi dari awal buka. Malah semakin saya tambah bumbunya biar semakin terasa," imbuhnya.
Untuk satu butir pentol berukuran kecil dibanderol dengan harga Rp 500. Sedangkan yang pentol berukuran besar berisi potongan daging dijual dengan harga Rp 3.500. Berapapun pelanggan membeli akan dilayani. Tidak dibatasi minimal pembelian. Namun menurutnya, rata-rata pelanggannya membeli tiap porsi Rp 5.000.
Baginya, para pedagang yang berjualan produknya adalah mitra kerja. Ia tidak menyebut sebagai karyawan. Karena sistem pembayarannya bagi hasil. Hal inilah yang membuat para mitra kerjanya betah bekerjasama dengan Kisno.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota