Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Kamis, 21 Juli 2022 | 21:52 WIB
Akibat tanggul jebol banjiri pemukiman, lahan pertanian dan perikanan, Kamis (21/7/2022). [Suara.Com/Citra Ningsih]

SuaraJawaTengah.id - Kejadian tanggul irigasi jebol di irigasi Desa Kincang, Kecamatan Rakit, Banjarnegara, yang viral baru baru ini ternyata mengancam pada ratusan hektar lahan pertanian.

Sebelumnya, tanggul jebol langsung berdampak pada 1 hektar lahan pertanian, 28 kolam dan menggenangi pemukiman warga.

Ternyata tak hanya itu, irigasi yang jebol adalah irigasi induk yang mengalir panjang dan banyak lahan yang bergantung pada aliran tersebut.

Suparman, Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banjarnegara menyebut, lahan pertanian seluar 500 hektare terancam.

Baca Juga: Mentan Dorong Pengelolaan Pertanian dengan Benar dan Modern

“Bagian hilir ada 500 hektare kurang lebih yang terancam tidak teraliri air karena tanggul jebol,”sebutnya, Kamis (21/7/2022).

Ia mengatakan, jebolnya irigasi akan langsung berdampak pada sektor pertanian karena kekurangan air.

“Misalnya saja ini yang padi usia 40 haru kan masih sangat membutuhkan air,”katanya.

Pihaknya berharap, irigasi dapat berfungsi kembali dalam waktu dekat.

“Sehingga bisa secepatnya mengalir untuk mencukupi kebutuhan,”ujarnya.

Baca Juga: Masih Kurang 850 Ribu Ton, Jokowi Perintahkan Jajaran Tingkatkan Produksi Gula Konsumsi

Irigasi induk yang jebol ini ternyata mengalir sampai Kabupaten Purbalingga. Sehingga, banyak lahan yang bergantung pada aliran irigasi.

“Kalau disini mengaliri ada e4 Desa, tapi ini kan saluran induk alirannya bisa sampai Kabupaten Purbalingga,”lanjutnya.

Sementara untuk penanganan, pigaknya mengaku baru bisa mengandalkan hujan untuk kebutuhan air.

“Mudah -mudahan hujan turun. Ini kan kemarau basah, curah hujan masih diatas normal. Ya sementara mengandalkan air hujan,”ujarnya.

Di tempat yang sama, Kabid perikanan dan perudangan, Riyanto mengatakan, Desa Kincang adalah kawasan dan merupakan sentra perikanan.

“Ini kawasan perikanan, kami akan data detilnya karena hari ini baru kejadian. Kecamatan Rakit ini sentra perikanan, termasuk Desa Kincang,”kata dia.

Sukamta, Kepala Balai PSDA Serayu menjelaskan, penyebab jebolnya tanggul irigasi dimungkinkan adanya rongga yang tidak diketahui.

“Mungkin dalam tanggul sudah ada rongga, penyebabnya ada gorong gorong melintas dibawah, dan ada yang bocor. Sehingga ketika dialori air 10 kubik per detik itu nggak kuat sehingga tanggul jebol,”jelasnya.

Kontributor : Citra Ningsih

Load More