Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 08 Oktober 2022 | 10:55 WIB
Kondisi banjir yang melanda wilayah Desa Mernek, Kecamatan Maos, Kabupaten Cilacap, Sabtu (8/10/2022) pagi. [Dokumentasi Kades Mernek]

SuaraJawaTengah.id - Akibat hujan dengan intensitas tinggi selama berjam-jam menyebabkan sedikitnya enam desa di tiga kecamatan wilayah Kabupaten Cilacap tergenang banjir.

Enam desa tersebut diantaranya Desa Bojong di Kecamatan Kawunganten, Desa Salebu di Kecamatan Majenang, Desa Jeruklegi Wetan, Desa Brebeg, Desa Cilibang, hingga Desa Prapagan di Kecamatan Jeruklegi.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap mencatat hujan terjadi sejak Jumat (7/10/2022) pukul 13.00 hingga pukul 20.30 WIB secara terus menerus.

Kepala Pelaksana BPBD Cilacap, Widjonardi menjelaskan banjir tersebut terjadi setelah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mengguyur lebih dari 7 jam.

Baca Juga: Teruskan Tren Positif Saat Main Tandang, PSCS Kalahkan Nusantara United 1-0 Lewat Gol Apik Reza Rizki

"Desa-desa di wilayah kecamatan Kawunganten, Majenang,dan Jeruklegi mulai tergenang banjir sekitar pukul 14.30 WIB," katanya melalui keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (8/10/2022).

Banjir terjadi setelah meluapnya Sungai Ciakar dan tersumbatnya drainase karena banyaknya timbunan sampah yang menyumbat. Kontur tanah yang berbentuk cekungan juga memperparah kondisi tersebut.

Hasil kaji cepat tim BPBD Kabupaten Cilacap hingga Jumat (7/10/20229 pukul 23.00 WIB mencatat sedikitnya ada 213 KK dengan jumlah 852 jiwa di tiga kecamatan, enam desa dusun terdampak. 132 KK diantaranya harus mengungsi.

"Kecamatan Kawunganten di Desa Bojong ada 81 KK 124 Jiwa terdampak. Satu Sekolahan MI, dua musala dan jalan Provinsi Desa Bojong-Kubangkangkung terjadi kemacetan," jelasnya.

Selain itu di Dusun Nyakra, Karanggedang, dan Cigadung, Desa Salebu, Kecamatan Majenang kedalaman air mencapai 5-70cm. Sedangkan di Kecamatan Jeruklegi warga terpaksa harus mengungsi akibat air masuk ke dalam rumah dengan kedalaman 30-50 cm.

Baca Juga: 6 Kabupaten Patungan 'Nglarisi' Bandara JB Soedirman, Oktober Beroperasi Rute Jakarta-Purbalingga

"Desa Jeruklegi Wetan terdapat 57 KK dengan jumlah 228 Jiwa terdampak, Desa Brebeg 5 KK dengan total 20 Jiwa yang mengungsi, Desa Cilibang terdapat 19 KK dengan jumlah 76 Jiwa yang mengungsi, Desa Prapagan terdapat 51 KK dengan total 204 Jiwa yang mengungsi," terangnya.

Selain di tiga kecamatan tersebut, banjir juga mulai meluas ke wilayah Kecamatan Maos. Menurut keterangan Kepala Desa Mernek, Bustanul Arifin, banjir muali menggenangi jalan dan beberapa masuk rumah warga, menjelang pagi.

"Untuk sementara, hasil penelusuran kita penyebab banjir karena Sungai Mangir dan Gunungpati meluap. Kemudian hujan yang terus menerus tadi malam mengakibatkan sawah tergenang, posisi perkampungan kita dikelilingi sawah ini," ungkapnya.

Sedikitnya ada 50 rumah yang terendam banjir karena luapan sawah dan sungai. Air mulai datang pada pukul 03.30 WIB dinihari. Sehingga banyak barang berharga yang tidak terselamatkan.

"Ada beberapa kerugian, barang berharga seperti pupuk kemudian alat-alat elektronik yang ditaruh di bawah dan terendam air. Posisi warga saat itu masih tertidur," tuturnya.

Ia meminta kepada pihak terkait untuk menormalisasi kedua sungai yang meluap tersebut. Hal ini agar dikemudian hari bisa menampung hujan dan tidak menyebabkan banjir hingga permukiman.

Sementara itu, sebagai upaya penanganan darurat banjir, tim relawan gabungan menyiapkan perahu fiber dan perahu karet. BPBD Kabupaten Cilacap bersama Dinsos juga telah menyiapkan dapur umum untuk warga yang terdampak banjir.

Hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Cilacap hingga Minggu (9/10/2022). Oleh sebabnya sebagai antisipasi adanya banjir susulan yang dapat dipicu oleh faktor cuaca, BPBD Kabupaten Cilacap mengimbau kepada seluruh perangkat desa, forkopimcam bersama masyarakat agar melakukan upaya kesiapsiagaan.

Apabila terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi yang berlangsung secara menerus selama lebih dari 1 jam, maka masyarakat di sekitar dekat sungai diminta untuk waspada dan mengungsi ke lokasi yang lebih aman jika diperlukan. 

Kontributor : Anang Firmansyah

Load More