SuaraJawaTengah.id - Kasus pembunuhan berantai yang dilakukan oleh tersangka Slamet Tohari (ST) atau Mbah Slamet, hingga kini masih terus berlanjut.
Berawal dari aduan kehilangan, lalu ditemukan mayat yang ternyata korban pembunuhan olehnya. Hingga saat ini jumlah korban masih terus bertambah.
Hari ini, hari ke-3 sejak terungkapnya kasus series killer Mbah Slamet. Suara.com menuju lokasi Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (4/4/2023).
Desa Balun mendadak terkenal hingga ramai dipadati warga. Bagaimana tidak. Desa di pegunungan utara Banjarnegara ini menjadi tempat kekejaman Mbah Slamet. Desa Balun juga merupakan tempat dimana rumah Mbah Slamet berada.
Tak ada yang menyangka jika desa dengan pemandangan alam yang indah nan subur ini menjadi tampak kelam. Warga desa Balun yang dikenal ramah pun tersentak dengan kabar yang sebelumnya tak pernah terbayangkan.
Sebanyak sembilan jenazah korban dimakamkan massal di pemakaman Desa Balun. Petugas telah menyiapkan tiga liang kubur untuk enam jenazah laki-laki dan tiga jenazah perempuan.
Sembilan Jenazah tersebut dimakamkan secara massal sebab sudah tidak utuh dan tidak teridentifikassi. Diantara kerumunan, tampak beberapa orang yang merupakan keluarga korban.
Salah satunya adalah Ahmad Hidayat (33) warga asal Palembang. Ia meyakini jika kakaknya menjadi salah satu korban yang dikubur hari ini.
"Mulyadi, kakak saya," ungkapnya di pemakaman.
Baca Juga: 9 Jenazah Korban Pembunuhan Berencana Dukun Mbah Slamet Dimakamkan di Banjarnegara
Ia bisa sampai di Desa Balun saat ini berawal ketika dirinya mencari kakaknya yang hilang. Menurut keterangan Dayat, Kakaknya pamit ke Banjarnegara untuk menemui mbah Slamet.
"Pamit dan sampai disini dia mengirim shareloc, makanya saya bisa sampai sini," katanya.
Ia pun sempat menemui dan menanyakan langsung tentang keberadaan kakaknya kepada ST. Namun ST selalu menghindar dan sempat menjawab jika kakaknya sudah pulang.
"Sudah ketemu Pak Tohari, cuman Pak Tohari kabu-kabur terus," katanya.
Tak percaya dengan ST, Hidayat melaporkan kepada Polisi dan membawa pengacara. Namun, kakanya tak kunjung ditemukan.
"Jadi Oktober tahun 2021 itu hilang terus bulan November saya membuat laporan. Ketemu di Polsek bawa pengacara tapi dia mengelak terus," jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
BRIsat Jadi Pilar Transformasi Digital BRI dan Penguatan Ekosistem Keuangan Nasional
-
Terbanyak di Indonesia, Gubernur Ahmad Luthfi Serahkan SK Kepada 13 Ribu Orang PPPK Paruh Waktu
-
Anti Boncos! Ini Dia Deretan Mobil Bekas Rp100 Jutaan yang Minim Penyakit
-
BMKG: Semarang Bakal Diguyur Hujan Ringan Hari Ini, Waspada Cuaca di Kota Lain!
-
7 Keutamaan Membaca Surat Yasin yang Menggetarkan Hati, Lengkap dengan Terjemahannya