Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Rabu, 27 Desember 2023 | 17:50 WIB
Aksi nekat dilakukan dua orang berprofesi pak ogah yang mencuri kayu jati. Keduanya Fajar (28) warga Rusun Sawah Besar dan Eko (27) warga Purwosari. [Dok Humas Polda Jateng]

SuaraJawaTengah.id - Aksi nekat dilakukan dua orang berprofesi pak ogah yang mencuri kayu jati. Keduanya Fajar (28) warga Rusun Sawah Besar dan Eko (27) warga Purwosari.

Bukan di kebun atau perkampungan, keduanya mencuri kayu jati di Asrama TNI Aslog Kodam IV/Diponegoro. Apes, keduanya ketahuan warga hingga harus berurusan dengan polisi.

Wakasatreskrim AKP Aris Munandar di dampingi oleh Kapolsek Candisari IPTU Handri Kristanto menjelaskan, kasus ini terjadi pada hari Minggu (24/12/23) pukul 15.00 WIB. Kedua tersangka yang berprofesi sebagai pak ogah di perempatan flayover Jatingaleh.

"Kedua tersangka berboncengan akan berangkat kerja sebagai Pak Ogah ditrowongan Jatingaleh," kata AKP Aris Munandar, Rabu (27/12/2023).

Baca Juga: Aksi Dugaan Pelecehan dan Pencabulan Guru Ngaji di Semarang, 17 Bocah Jadi Korban

Awalnnya, kedua tersangka saat melewati Asrama Aslog Kodam IV/Diponegoro, kedua tersangka ini kedapatan mencuri tumpukan kayu jati namun belum selesai melancarkan aksinya sudah diketahui pemilik rumah.

Diteriaki maling oleh warga setempat, kedua tersangka tersebut mencoba melarikan diri namun salah satu tersangka Eko (27) dapat diamankan oleh warga.

Namun kemudian Eko diminta menghubungi dan akhirnya kedua pelaku dapat diamankan

"Saat itu yang ditangkap baru dapat satu. Dipancing satunya disuruh hadir," jelas dia.

Kedua pelaku dijerat Undang-undang Darurat karena diketahu membawa senjata tajam jenis pisau lipat sepanjang 20 cm dan golok 40 cm. Sementara keduanya belum dijerat pasal pencurian.

Baca Juga: Diduga Hendak Tawuran, Polisi Amankan Puluhan Remaja di Semarang

"Kedua pelaku dijerat Pasal 2 ayat 1 Undang-undang Darurat nomor 12 tahun 1951 dengan ancaman pidana 10 tahun. Mereka membawa pisau lipat dan golok," paparnya.

Pelaku Fajar, selain sajam akan diproses kasus 365 KUHP, dikarenakan bersangkutan masuk dalam DPO (daftar pencarian orang) Satreskrim.

"Fajar setelah dicek termasuk dalam daftar DPO Polrestabes, dalam kasus 365 KUHP dan untuk lebih jelasnya kita nati akan pendalaman dulu setelah tahun baru nati kita akan releas kemabali," imbuh AKP Aris.

Load More