SuaraJawaTengah.id - Ide capres nomor urut tiga, Ganjar Pranowo yang ingin membentuk duta besar siber bagi Indonesia mendapat respon dari pakar keamanan siber Pratama Persadha.
Ia menilai bahwa ide Ganjar itu sangat bagus untuk dijadikan sebagai command center dari lembaga-lembaga yang berkaitan dengan bidang pertahanan.
“Pernyataan calon presiden Ganjar Pranowo tersebut merupakan sebuah gagasan yang sangat bagus, mengingat saat ini di Indonesia ada beberapa lembaga yang memiliki kemampuan dalam hal pertahanan,” kata Pratama, mengutip Antara Senin.
Pratama menilai bahwa gagasan Ganjar itu sangat bagus, mengingat saat ini di Indonesia ada beberapa lembaga yang memiliki kemampuan dalam hal pertahanan siber seperti BSSN, Badan Intelijen Nasinal (BIN), Kementerian Komunikasi hingga Informatika (Kominfo), yang masih bekerja sendiri-sendiri dalam menjaga keamanan siber di Indonesia.
Baca Juga: PDIP Jateng Pede Jika Pemilu Digelar Minggu Ini, Ganjar Pranowo Menang Jadi Presiden
“Sehingga penunjukan duta besar siber akan sangat berguna dalam mengorkestrasikan semua lembaga tersebut sehingga tidak ada fungsi yang saling tumpang tindih namun akan dapat saling melengkapi dan menguatkan,” kata Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC itu.
Dengan adanya kehadiran duta besar sebagai command center, menurut Pratama negara bisa mengetahui gambaran yang lebih luas soal kondisi keamanan siber dari berbagai sudut pandang.
Sebagai contoh, berbagai hal terkait kejahatan siber, kondisi serangan siber yang terjadi di lembaga pemerintahan, penyebaran hoaks sampai insiden siber yang dapat berdampak pada keamanan dan kestabilan negara.
Menurutnya, duta Besar siber juga dapat menjadi kanal komunikasi dari berbagai lembaga tersebut sehingga koordinasi antar lembaga akan dapat lebih mulus dan terarah.
Sebelumnya, Ganjar Pranowo menyodorkan lima kebijakan untuk mewujudkan pertahanan negara yang tangguh dalam debat ketiga yang mempertemukan antarcapres.
Baca Juga: Ganjar - Mahfud Dapat Dukungan Ikatan Keluarga Madura, Begini Sejarah Orang Madura di Jakarta
Menurut mantan Gubernur Jawa Tengah itu, Lima kebijakan tersebut diyakininya dapat menjawab pertanyaan mengenai pertahanan yang dinilai dapat tercapai dengan memanfaatkan teknologi siber, kecerdasan artifisial, dan satelit untuk teknologi geospasial.
Berita Terkait
-
Pengamat: Perluasan Layanan Transjabodetabek Membantu Mengurangi Kendaraan Pribadi ke Kota Jakarta
-
Cak Lontong Kehilangan Banyak Job Buntut Dukung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD Saat Pilpres
-
Pengamat Sepak Bola Italia: Emil Audero Kiper yang Bagus, tapi Sayangnya
-
Ganjar Pranowo: untuk Suara.com Selamat Ulang Tahun yang ke-11, Tetap Kritis dan Mencerdaskan!
-
Di Balik Temuan Mentan Amran Soal MinyaKita Tak Sesuai Takaran
Tag
Terpopuler
- Menguak Sisi Gelap Mobil Listrik: Pembelajaran Penting dari Tragedi Ioniq 5 N di Tol JORR
- Kode Redeem FF SG2 Gurun Pasir yang Aktif, Langsung Klaim Sekarang Hadiahnya
- Dibanderol Setara Yamaha NMAX Turbo, Motor Adventure Suzuki Ini Siap Temani Petualangan
- Daftar Lengkap HP Xiaomi yang Memenuhi Syarat Dapat HyperOS 3 Android 16
- Xiaomi 15 Ultra Bawa Performa Jempolan dan Kamera Leica, Segini Harga Jual di Indonesia
Pilihan
-
FULL TIME! Yuran Fernandes Pahlawan, PSM Makassar Kalahkan CAHN FC
-
Libur Lebaran, Polresta Solo Siagakan Pengamanan di Solo Safari
-
Dipermak Nottingham Forest, Statistik Ruben Amorim Bersama MU Memprihatinkan
-
Partai Hidup Mati Timnas Indonesia vs China: Kalah, Branko Ivankovic Dipecat!
-
Kronologi Pemerkosaan Jurnalis Juwita Sebelum Dibunuh, Terduga Pelaku Anggota TNI AL
Terkini
-
Pemudik Lokal Dominasi Arus Mudik di Tol Jateng, H+1 Lebaran Masih Ramai
-
Koneksi Tanpa Batas: Peran Vital Jaringan Telekomunikasi di Momen Lebaran 2025
-
Hindari Bahaya, Polda Jateng Tegaskan Aturan dalam Penerbangan Balon Udara
-
Wapres Gibran Mudik, Langsung Gercep Tampung Aspirasi Warga Solo!
-
Tragedi Pohon Tumbang di Alun-Alun Pemalang: Tiga Jamaah Salat Id Meninggal, Belasan Terluka