Budi Arista Romadhoni
Selasa, 23 Januari 2024 | 21:58 WIB
Cawapres Mahfud MD menghadiri acara Tabrak Prof di Borjuis Kota Semarang. Selasa (23/1/24) [Suara.com/Ikhsan)

SuaraJawaTengah.id - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD baru-baru ini mengaku akan mundur dari jabatannya sebagai Menkopolhukam.

Bahkan pernyataan Mahfud MD tersebut disampaikan secara langsung dihadapan publik saat mengisi acara Tabrak Prof di Semarang, Selasa (23/1/2024) malam.

"Yang disampaikan pak Ganjar sore ini adalah kesepakatan awal bahwa saya pada saat yang tepat nanti akan mengajukkan pengunduran diri secara baik-baik," kata Mahfud MD.

Mahfud MD juga kembali menyinggung soal rasa terima kasih pada Presiden Jokowi karena selama empat setengah tahun ini dipercaya menjabat sebagai Menkopolhukam.

Saat ini Mahfud MD tinggal menunggu waktu yang tepat untuk mengumumkan pengunduran dirinya dari kabinet Indonesia Maju.

"Kenapa tidak dilakukan sekarang karena menurut aturan tidak dilarang. Kedua saya juga ingin memberi contoh, apakah saya menggunakan kedudukan saya kemudian memanfaatkan fasilitas negara," imbuh Mahfud MD.

"Selama 3 bulan saya tidak lakukan itu. Saya juga menyelesaikan tugas dengan baik dan selalu merampungkan berkas kurang dari seminggu dan masih berkantor di Menkopolhukam," tambahnya.

Selama ini dirinya juga menolak dijemput oleh kepala daerah ketika melakukan kunjungan kerja. Cara seperti itu dilakukan Mahfud MD agar tidak melanggar komitmennya.

"Saya tinggal menunggu momentum saja, saya menghormati Pak Jokowi sebagai orang yang menunjuk saya. Bahwa saya (pastikan) tak ada konflik dengan beliau bila mundur nanti," tegasnya. 

Baca Juga: Kontroversi dan Asal Usul Forum Betawi Rempug, Pendukung Ganjar Pranowo - Mahfud MD di Pilpres 2024

Namun dalam pengamatannya, Mahfud MD mengaku kecewa usai melihat ada beberapa pejabat publik yang kemudian memanfaatkan fasilitas negara untuk kepentingan kampanye.

Seharusnya pejabat publik setingkat kepala daerah hingga menteri jadi contoh yang baik jika rangkap jabatan pada momentum pemilu.

"Kemudian situasinya tidak berimbang. Pihak lain nampak menggunakan jabatan. Kalau saya ingin memberi pelajaran etika kepada para pejabat," tandasnya.

Kontributor : Ikhsan

Load More