Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Rabu, 31 Januari 2024 | 06:57 WIB
Kampanye akbar pasangan Capres-Cawapres nomor urut dua, Prabowo-Gibran di Semarang, Jawa Tengah. (Suara.com/Novian).

SuaraJawaTengah.id - Elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden masih tidak mengalami perubahan jelang hari penentuan Pemilu 14 februari 2024 mendatang. 

Bahkan, survei terbaru dari Data Riset Analitika menunjukkan elektabilitas pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mencapai 51,7 persen dan diperkirakan memenangi Pilpres 2024 dalam satu putaran.

Sedangkan posisi kedua dikuasai oleh pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan elektabilitas 21,0 persen, terpaut tipis dari pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md dengan elektabilitas 20,1 persen dan sisanya menyatakan tidak tahu/tidak jawab sebesar 7,2 persen.

"Elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran mencapai 51,7 persen, sehingga Pilpres 2024 besar kemungkinan akan selesai dalam satu putaran," kata Direktur Eksekutif Data Riset Analitika Nana Kardina dikutip dari ANTARA pada Sabtu (31/1/2024). 

Baca Juga: Banjir Landa TPS, KPU Banyumas Gelar Simulasi Pencoblosan Tanggap Darurat

Nana mengatakan gelombang dukungan yang sangat masif pada paruh akhir masa kampanye berdampak pada tingginya elektabilitas pasangan capres-cawapres nomor urut 2 tersebut.

Kecilnya persentase yang masih menyatakan tidak tahu/tidak jawab memperlihatkan makin mengecilnya proporsi swing voters.

“Rangkaian debat yang diselenggarakan KPU terlihat berpengaruh dalam keputusan memilih bagi yang awalnya ragu-ragu,” kata Nana.

Menurutnya, di antara ketiga pasangan, Prabowo-Gibran tampil lebih percaya diri dalam menggulirkan gagasan yang menarik dukungan publik.

Posisi Prabowo-Gibran yang terkesan menempatkan diri sebagai kandidat petahana juga menikmati efek Jokowi, yang mempunyai approval rating lebih dari 80 persen.

Baca Juga: Politisi PDI Perjuangan Keberatan Jika Kepala Negara Diperbolehkan Memihak Capres dan Cawapres

“Pemilih yang puas dengan kebijakan Jokowi cenderung memilih Prabowo-Gibran,” ujar Nana.

Sisanya diperebutkan terutama oleh pasangan Ganjar-Mahfud, tetapi dengan porsi yang lebih sedikit.

Sebelumnya baik Prabowo maupun Ganjar merupakan nama-nama yang menjadi favorit publik dan sama-sama mendapat promosi dari Jokowi.

“Perpecahan antara Jokowi dan kalangan elite PDIP membuat dukungan terhadap Ganjar menyusut,” lanjut Nana.

Posisi Ganjar-Mahfud yang bersikap kritis terhadap kinerja pemerintahan Jokowi turut memberikan sentimen negatif.

“Ganjar-Mahfud dianggap ambigu oleh publik, di mana Anies-Muhaimin yang paling mampu memerankan diri sebagai oposisi,” ujar Nana.

Pemilih yang merasa tidak puas terhadap kebijakan Jokowi cenderung mendukung Anies-Muhaimin yang terus menggaungkan perubahan.

“Namun rendahnya persentase yang tidak puas membuat marjin dukungan terhadap paslon 01 jadi terbatas. Sulit bagi Anies-Muhaimin untuk bisa menaikkan elektabilitas lebih tinggi lagi, demikian pula dengan Ganjar-Mahfud,” tuturnya.

Alhasil, jika peta kontestasi tidak berubah hingga pencoblosan, Pilpres 14 Februari dimenangkan oleh Prabowo-Gibran.

Survei elektabilitas pasangan capres-cawapres versi Data Riset Analitika. [ANTARA/HO-Data Riset Analitika]

Survei Data Riset Analitika dilakukan pada 20-25 Januari 2024, secara tatap muka kepada 1200 responden mewakili 38 provinsi. Metode survei adalah multistage random sampling, dengan margin of error sekitar 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan tiga peserta Pilpres 2024, yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3.

Masa kampanye berlangsung mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024. Setelah masa kampanye, ada masa tenang pada 11-13 Februari 2024. Kemudian, jadwal pemungutan suara Pemilu 2024 berlangsung serentak pada 14 Februari 2024.

Load More