Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Senin, 05 Februari 2024 | 13:13 WIB
Angpao Imlek (Envato)

SuaraJawaTengah.id - Memberikan angpao merupakan salah satu tradisi yang banyak dilakukan oleh masyarakat keturunan tionghoa atau konghucu saat Imlek. Namun, apakah Anda tahu bahwa ada aturan dan etika dalam memberi angpao saat tahun Baru Imlek.

Memberi angpao merupakan salah satu tradisi yang paling dinanti-nantikan dalam perayaan Tahun Baru Imlek. Tradisi ini bukan hanya tentang memberikan uang, tetapi juga tentang menyebarkan kebahagiaan, keberuntungan, dan harapan baik di tahun yang baru.

Berikut adalah beberapa aturan dan etika yang perlu diperhatikan dalam memberi angpao saat Imlek:

Siapa Saja yang Berhak Menerima Angpao?

Baca Juga: Catat Tanggalnya! Ini Budaya Tuk Panjang dan Ji Kau Meh: Tradisi Jelang Perayaan Imlek di Semarang yang Selalu Meriah

Angpao umumnya diberikan kepada anak-anak yang belum menikah, remaja, dan orang yang belum berpenghasilan. Orang tua, kakek-nenek, dan paman-bibi biasanya memberikan angpao kepada anak-anak dan keponakan mereka. Teman dekat dan kolega juga dapat memberikan angpao kepada anak-anak satu sama lain.

Jumlah Uang dalam Angpao

Jumlah uang dalam angpao biasanya bernomor genap, melambangkan keberuntungan. Hindari angka 4 karena dianggap membawa sial. Berikut adalah beberapa contoh jumlah uang yang umum digunakan dalam angpao:

Mulai dari Rp 2.000, Rp 6.000, Rp 8.000, Rp 10.000 dan Rp 20.000. Jumlah uang dapat disesuaikan dengan kemampuan dan hubungan Anda dengan penerima.

Kondisi Uang dalam Angpao 

Baca Juga: Sejarah Pasar Semawis Semarang yang Ramai Dikunjungi Saat Imlek

Uang yang digunakan dalam angpao sebaiknya uang baru dan rapi. Hindari uang yang kotor, kusut, atau robek.

Load More