Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 01 Maret 2024 | 15:42 WIB
Penjabat Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana mengikuti panen padi bersama petani di Desa Tunjungan, Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo, Senin, (26/2/2024). [Dok Humas]

SuaraJawaTengah.id - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatat hasil panen di Provinsi Jawa Tengah mengalami penurunan. Hal itu rupanya karena luasan area panen padi di provinsi ini di sepanjang 2023 menurun, yaitu tercatat mencapai 1,64 juta ha.

Kepala BPS Jawa Tengah Dadang Hardiwan mengatakan, luasan tersebut lebih rendah dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 1,69 ha.

Menurut dia, dari area seluas itu, besaran produksi padi di 2023 tercatat mencapai 9,08 juta ton.

"Produksi padi di 2023 turun dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 9,36 juta ton," katanya di Semarang, Jumat (1/3/2024).  

Baca Juga: Banjir Brebes Rendam 7.000 Rumah, Pemprov Jateng Pasok Logistik Pengungsi

Ia menjelaskan jika dilihat dari luasan lahan, daerah dengan area panen terbesar berada di Kabupaten Grobogan yang mencapai 129,63 ribu ha

Namun jika dilihat dari produktivitasnya, lanjut dia, produksi panen terbesar justru berada di Kabupaten Cilacap yang mencapai 772,49 ribu ton.

Ia menyebut Kabupaten Grobogan mengalami penurunan luasan lahan serta produktivitas panen padi di 2023.

Ia menjelaskan dari produksi padi sebanyak itu di 2023, besaran produksi beras Jawa Tengah mencapai 5,22 juta ton.

Dadang menambahkan jika dihitung berdasarkan angka luasan panen Januari 2024, maka perkiraan produksi beras hingga Februari 2024 nanti dapat mencapai 2,02 juta ton.

Baca Juga: Diduga Rugikan Negara hingga Rp147 Miliar, Kejati Jawa Tengah Selidiki Kasus TPPU di Tiga Bank Pemerintah

"Produksi beras hingga tiga bulan ke depan sudah bisa diprediksi. Sejumlah daerah akan mengalami panen raya di April 2024," katanya.

Sementara Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Jateng Sujarwanto Dwiatmoko mengatakan penurunan produktivitas beras tersebut menjadi catatan penting.

"Dampak El Nino, banyak lahan produksi beras tidak tergarap karena tidak ada air," katanya.

Meski demikian, ia meminta masyarakat tidak khawatir dengan persediaan beras di Jawa Tengah.

Ia menyebut prediksi panen raya akan mulai berlangsung mulai Maret hingga Mei 2024.

Load More