SuaraJawaTengah.id - Meski belum lama ini sudah digelar Pemilihan Umum dan Pemilihan Presiden, jumlah pemilih pada PIlkada 2024 di Cilacap mengalami peningkatan yang signifikan.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Cilacap, menyatakan jumlah calon pemilih pada Pilkada Serentak 2024 di Cilacap bertambah sekitar 10.000 orang.
"Ada penambahan sekitar 10.000 orang dari dpt (daftar pemilih tetap) Pemilu 2024 yang berjumlah 1.506.430 orang," kata Ketua KPU Kabupaten Cilacap Weweng Maretno dikutip dari ANTARA pada Sabtu (1/6/2024).
Ia mengatakan penambahan jumlah pemilih tersebut diketahui berdasarkan daftar penduduk potensial pemilih pemilu (dp4) yang diserahkan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) kepada KPU RI untuk diteruskan ke KPU provinsi maupun kabupaten/kota.
Menurut dia, pemilih baru yang jumlahnya mencapai kisaran 10.000 orang tersebut merupakan pemilih pemula, yakni warga negara Indonesia yang pada hari pemungutan suara sudah genap berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah/pernah menikah, yang mempunyai hak memilih, dan sebelumnya belum termasuk pemilih karena ketentuan Undang-Undang Pemilu.
"Mayoritas pemilih pemula merupakan generasi Z meskipun ada beberapa yang merupakan anggota TNI/Polri yang baru memasuki masa pensiun sehingga bisa menggunakan hak pilihnya pada Pilkada Serentak 2024," katanya menjelaskan.
Lebih lanjut, dia mengatakan dengan diterimanya DP4 tersebut, pihaknya terlebih dahulu akan melakukan pemetaan tempat pemungutan suara (TPS) sebelum melaksanakan pemutakhiran data pemilih melalui pencocokan dan penelitian (coklit).
Dalam hal ini, kata dia, coklit akan dilakukan setelah ada kepastian jumlah tps pada Pilkada Serentak 2024 di Kabupaten Cilacap.
Menurut dia, hal itu dilakukan karena saat perencanaan anggaran Pilkada Serentak 2024, jumlah pemilih di setiap tps diprediksi masih sesuai dengan dpt Pemilu 2024.
Baca Juga: Pengamat: Koalisi Partai di Pilkada Jateng Berpotensi Berbeda dengan Pilpres
"Waktu Pemilu 2024 kemarin, jumlah pemilih di setiap tps 'kan maksimal 300 orang, sedangkan pada Pilkada Serentak 2024 maksimal 600 orang per tps," katanya.
Berita Terkait
-
Mendagri Tito Tolak Usulan Fraksi Gerindra Minta PSU Pilkada Pakai Dana Pendidikan: Kami Gak Korbankan yang Wajib
-
Minta KPU-Bawaslu Seefisien Mungkin Ajukan Anggaran PSU Pilkada, Hitung-hitungan Kemendagri Tak Sampai Rp 1 T
-
Alasan Efisiensi, KPU Tiadakan Kampanye Akbar di PSU Pilkada 2024
-
KPU: Dua Kabupaten Tak Ada Dana untuk Gelar PSU
-
Jelang PSU, Kekalahan Andika di Pilkada Serang Disebut karena Warga Tolak Dinasti Politik
Terpopuler
- Sejak Dulu Dituntut ke Universitas, Kunjungan Gibran ke Kampus Jadi Sorotan: Malah Belum Buka
- Maharani Dituduh Rogoh Rp 10 Miliar Agar Nikita Mirzani Dipenjara, Bunda Corla Nangis
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Kini Ngekos, Nunung Harus Bayar Cicilan Puluhan Juta Rupiah ke Bank
- Maharani Kemala Jawab Kabar Guyur Rp10 Miliar Biar Nikita Mirzani Ditahan: Kalian Pikir Gak Capek?
Pilihan
-
Harga Emas Antam Ngegaspol, Naik Tinggi Lagi Hari Ini
-
Rahasia Mudik Lebaran Lancar: Tips Pesan Tiket Bus Sinar Jaya Online Tanpa Ribet!
-
Dompet Aman, Perut Kenyang: 7 Rekomendasi Bukber Hemat di Jogja
-
Steve Saerang: Revolusi AI Setara Penemuan Mesin Uap!
-
Prediksi Nomor Punggung Pemain Timnas Indonesia: Emil Audero-Ole Romeny Saling Sikut?
Terkini
-
Curhat Nelayan Cilacap ke Gubernur Ahmad Luthfi: Rebutan Solar hingga Masalah Tambak Udang
-
Pertamina Sabet BUMN Terbaik CSR Jateng: Ungguli Perusahaan Lain dalam Atasi Kemiskinan Ekstrem!
-
Di Tengah Isu Efisiensi, Astra Daihatsu Optimis Capai Target Penjualan di Jateng
-
Semen Gresik Dukung Asta Cita ke-6 Presiden Republik Indonesia Melalui Program FMM
-
BRI Purwodadi Salurkan Bantuan CSR BRI Peduli untuk Anak Yatim di Grobogan