SuaraJawaTengah.id - BPJS Kesehatan memastikan pelayanan Kesehatan di Jawa Tengan dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terus ditingkatkan.
Apalagi, kepesertaan di kedua provinsi itu sudah hampir 100 persen tercover asuransi milik pemerintah Indonesia tersebut.
Deputi Direksi Wilayah VI Jateng-DIY BPJS Kesehatan Mulyo Wibowo mengungkapkan peserta JKN untuk berobat cukup hanya dengan menunjukkan KTP elektronik atau nomor induk kependudukan (NIK).
"Kini peserta sudah 97 persen atau 40.750.497 jiwa masyarakat Jateng dan DIY per 1 juni sudah tercover BPJS Kesehatan," ucapnya saat Workshop dan Media Gathering BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah VI tahun 2024 di Yogyakarta, Selasa (11/6/2024)
Mulyo menyebut jumlah kepesertaan itu bisa terwujud oleh peran pemerintah daerah yang aktif mendaftarkan masyarakat melalui program Universal Health Coverage (UHC).
"Di jateng masih ada 4 kabupaten yang belum sampai 95 persen. DIY bisa dikatakan sudah 100,19 persen," ucapnya.
Selain itu, ia menyebut pelayanan BPJS Kesehatan kini sudah berbeda dengan tahun-tahun sebulumnya. Bahkan sudah tidak lagi mewajibkan peserta mengumpulkan fotocopy KTP maupun Kartu Keluarga (KK).
"Semua sudah digital, dengan mudah dan cukup NIK. Tapi kami juga masih beri pelayanan tatap muka, ada di kantor cabang, mobil keliling. Non tatap muka, kami ada web, mobile JKN, pandawa dengan layanan WA," ujarnya.
Bahkan, ia menyebut masyarakat kini tidak perlu datang subuh untuk berobat ke klinik atau faskes dan rumah sakit.
Baca Juga: Tranformasi Mutu Layanan JKN, BPJS Kesehatan Jamin Tak Ada Diskriminasi Peserta di Rumah Sakit
"Antrian online sudah kami terapkan, finger print, terbaru nanti akan ada inovasi dengan face recognition," ujarnya.
Sementara itu, Solikah Ulfa Kesuma, dokter di Klinik Pratama Eny di Baturetno, Banguntapan, Kabupaten Bantul mengakui sudah menerapkan pendaftaran cukup dengan KTP elektronik.
Pihaknya pun juga melakukan beragam inovasi untuk memberikan kenyamanan kepada para pasien yang terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan.
"Klinik Pratama Eny tidak sekedar tempat berobat, tapi menjadi rumah inspiratif bagi para pengunjungnya, Melayani pasien dengan pendekatan budaya dan bhinneka tunggal ika," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Kolaborasi Lintas Budaya, BRI dan PSMTI Jawa Tengah Gelar Pengajian Kebangsaan di MAJT Semarang
-
Konektivitas Aceh Pulih, Kementerian PU Janjikan Jembatan Permanen
-
Urat Nadi Aceh Pulih! Jembatan Krueng Tingkeum Dibuka, Mobilitas Kembali Normal
-
7 Perbedaan Toyota Agya G dan Daihatsu Ayla R yang Perlu Kamu Tahu Sebelum Membeli
-
Fitur Reksa Dana BRImo Jawab Kebutuhan Investasi Nasabah Modern Digital