Jika sebelumnya hanya menjadi tontonan masyarakat lokal, kini tradisi itu menjadi tontonan masyarakat dari berbagai daerah. Karena itu, setiap tradisi meron digelar, penontonnya berjubel dan memadati kanan kiri jalan yang dilalui rombongan kirab gunungan meron yang merupakan makanan yang terbuat dari beras ketan, seperti once dan, ampyang yang disusun menjadi tiga tingkatan.
Keramahan warga
Banyaknya potensi wisata alam serta wisata budaya yang sudah ada sejak lama, menjadi salah satu bukti bahwa warga Kecamatan Sukolilo juga ramah terhadap warga luar daerah.
Apalagi, untuk mengembangkan potensi wisata, baik wisata alam maupun budaya, tentunya juga membutuhkan dukungan masyarakat, salah satunya sikap ramah terhadap pengunjung sebagai salah satu bentuk dukungan untuk meningkatkan wisatawan.
Sebelum Pemprov Jateng menggaungkan gerakan ramah wisata sebagai salah satu upaya meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah itu, warga Sukolilo sudah menerapkannya.
Sikap ramah terhadap wisatawan menjadi kunci dalam menerima tamu dengan baik, sesuai standar dan muatan sapta pesona. Sehingga kemampuan sadar wisata tidak hanya diupayakan dari kelompok, tetapi di tingkat masyarakat juga diupayakan agar menjadi budaya.
Tradisi meron juga menjadi bukti lain karena awalnya hanya dikunjungi warga lokal Pati, kini dikunjungi pula wisatawan dari berbagai daerah di Tanah Air.
Bahkan, warga Kecamatan Sukolilo yang merantau ke luar daerah pun menyempatkan diri pulang hanya untuk menyaksikan kemeriahan tradisi meron tersebut.
Hingga saat ini, sejumlah objek wisata di Kecamatan Sukolilo setiap akhir pekan masih ramai dikunjungi wisatawan.
Baca Juga: Duh! Kabupaten Pati Disebut Netizen Sarang Kendaraan Bodong
Dian, salah satu warga dari Pucakwangi, Pati, yang mengunjungi objek wisata Gua Wareh tidak mempedulikan adanya kasus hukum di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, karena sejak lama objek wisata tersebut ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah.
Apalagi, panorama alam di Gua Wareh tidak akan ditemukan di daerah lain, karena kawasan gua dengan luas 4,5 hektare ini memiliki lorong yang di dalamnya terdapat sungai sepanjang 50-an meter serta terdapat gambar pewayangan semar.
Dengan kesejukan airnya, pengunjung juga memanfaatkannya untuk mandi atau sekadar mencuci muka.
Berita Terkait
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Polisi Ungkap Pembunuhan Advokat di Cilacap, Motif Pelaku Bikin Geleng-geleng
-
UPZ Baznas Semen Gresik Salurkan Bantuan Kemanusiaan bagi Warga Terdampak Bencana Banjir di Sumbar
-
3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
-
7 Destinasi Wisata Kota Tegal yang Cocok untuk Liburan Akhir Tahun 2025
-
Gaji PNS Naik Januari 2026? Kabar Gembira untuk Abdi Negara