Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 05 Juli 2024 | 15:02 WIB
Tersangka T merupakan seorang ibu yang tega habisi bayi kandungnya sendiri di Banjarnegara, Jawa Tengah. [Suara.com/ Citra Ningsih]

SuaraJawaTengah.id - Seorang ibu yang merupakan warga Kecamatan Punggelan, Banjarnegara, Jawa Tengah, tega membunuh bayi kandungnya sendiri.

Kapolres Banjarnegara, AKBP Erick Budi Santoso menyebut, sang ibu berinisial T (41) tega menghabisi bayi yang dikandungnya lantaran malu.

"Tersangka malu karena ini bayi hasil dari hubungan gelap dengan pria lain, sementara T sudah sebetulnya sudah bersuami dan sudah punya anak, akan tetapi suaminya sering pergi merantau ke Jakarta," ungkapnya, Jumat (5/7/2024).

Ia menjelaskan, tindak pidana tersebut terjadi pada tanggal 12 April 2024 lalu. Kejadian bermula sekitar pukul 04.15 WIB tersangka bangun tidur dan merasa kontraksi.

"Saat itu tersangka tetap melakukan aktifitas mencuci dan tidak pergi ke fasilitas kesehatan," sebutnya.  

Hingga akhirnya sekitar pukul 07.00 WIB tersangka selesai mencuci. T lalu masuk kamar mandi akan tetapi perutnya semakin mulas seperti mau melahirkan.

"Saat itu tersangka panik dan tidak keluar kamar mandi, disitulah tersangka mengejan sambil berdiri dan melahirkan bayi seorang diri," terangnya.

Setelah bayi lahir, tersangka mengarahkan bayi masuk ke dalam ember berisi air. Kemudian bayi tesebut dibiarkan 5 menit di dalam ember berisi air hingga meninggal dunia.

Kemudian, bayi dibungkus dengan plastik kresek putih kemudian bayi diletakan diatas sarung.

Baca Juga: Polemik Pilkades Banjarnegara, PJ Bupati Akhirnya Beri SK Kepada 57 Kepala Desa Terpilih

Lalu tersangka bersih-bersih dan keluar dengan menggendong bayi menuju kamar. Sesampainya di kamar, bayi dan sarung tersebut ditaruh ember warna hijau.

Setelah itu ia tiduran diatas kasur lantai. Tak lama kemudian, suami tersangka masuk ke dalam kamar dan melihat tersangka berlumuran darah.

Setelah itu, suami tersangka juga melihat ada darah yang keluar dari kemaluan tersangka dan bertanya apakah habis pendarahan.

"Tersangka menjawab iya, tapi bayinya sudah meninggal, setelah itu suami tersangka membujuk tersangka agar pergi ke Puskesmas akan tetapi tersangka menolak dan setelah itu tersangka tidak sadarkan diri," ucapnya.

Setelah kejadian tersebut, jenazah bayi dikuburkan pada hari itu juga. Namun, tiga hari setelah kejadian, ada laporan masyarakat ke Polisi terkait bayi yang meninggal tidak wajar.

"Kemudian kami memerintahkan Kasat Reskrim beserta Kapolsek untuk melakukan penyelidikan, hasil penyelidikan kemudian diperikasalah saksi-saksi. Dan kami putuskan bongkar kuburan dan dilanjutlan autopsi," jelasnya.

Load More