Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Senin, 30 September 2024 | 08:48 WIB
Petugas saat menata tabung gas LPG 3 Kg di salah satu agen di Jawa Tengah. [Dok Pertamina]

"Penggunaan LPG subsidi untuk pertanian sudah sesuai dengan Permen SDM yang mengatur alokasi gas untuk keperluan pertanian dan nelayan kecil," jelas Sujarwanto.

Proyeksi Kenaikan Konsumsi LPG Menjelang Akhir Tahun

Sujarwanto juga menambahkan bahwa hingga saat ini belum ada lonjakan signifikan dalam konsumsi LPG subsidi di Jawa Tengah. Namun, ia memprediksi adanya peningkatan permintaan jelang akhir tahun karena beberapa faktor, termasuk musim tanam, aktivitas perikanan, serta perayaan Natal dan Tahun Baru.

"Proyeksi peningkatan biasanya terlihat di akhir tahun, saat ada peningkatan aktivitas pertanian dan perikanan, serta perayaan besar seperti Natal dan Tahun Baru," ungkapnya.

Baca Juga: Peta Politik Pilgub Jateng: Luthfi-Yasin Ancam Dominasi PDIP di Kandang Banteng

Tantangan dalam Pemetaan Penggunaan LPG di Sektor Pertanian

Di sisi lain, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, Supriyanto, mengakui bahwa pihaknya belum melakukan pemetaan terkait penggunaan LPG 3 kg di sektor pertanian. Menurutnya, dinas pertanian tidak memiliki tugas dan fungsi di bidang energi.

"Kami belum melakukan pemetaan karena sektor energi bukan bagian dari tugas kami," ujar Supriyanto melalui pesan singkat.

Pemetaan dan pengawasan terhadap penggunaan LPG subsidi di sektor pertanian menjadi penting untuk memastikan alokasi yang tepat, sehingga bisa mendukung ketahanan pangan dengan menekan biaya produksi bagi petani sasaran.

Baca Juga: Stok Pangan Selama Pilkada Hingga Nataru di Jawa Tengah Dipastikan Aman

Load More