Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Senin, 30 September 2024 | 19:26 WIB
Ilustrasi kemiskinan di Jawa Tengah. (Unsplas/Chitto)

SuaraJawaTengah.id - Sebanyak 18 kabupaten/kota di Jawa Tengah menerima insentif fiskal senilai total Rp101,6 miliar dari pemerintah pusat sebagai apresiasi atas kontribusi mereka dalam menurunkan angka kemiskinan ekstrem di wilayah tersebut. Dana insentif ini diberikan sebagai bagian dari upaya untuk mempercepat penurunan kemiskinan di tingkat daerah.

"Angka kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah telah berhasil turun menjadi 0,89 persen, di bawah 1 persen. Sebagai bentuk apresiasi, pemerintah pusat memberikan insentif fiskal kepada daerah-daerah yang berhasil," kata Sekretaris Daerah Jawa Tengah, Sumarno, dalam Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan di Semarang, Senin (tanggal kejadian).

Daerah-daerah penerima insentif fiskal ini termasuk Kabupaten Magelang, Blora, Brebes, Cilacap, Grobogan, Jepara, Karanganyar, Kudus, Pati, Pemalang, Sukoharjo, Temanggung, Wonosobo, Wonogiri, Kabupaten Semarang, serta Kota Pekalongan, Tegal, dan Salatiga.

Sumarno berharap dana insentif fiskal tersebut dimanfaatkan secara efektif oleh pemerintah daerah untuk memperkuat program penanggulangan kemiskinan.

Baca Juga: Waspada! Potensi Angin Puting Beliung Mengancam Jawa Tengah Saat Pancaroba

"Tujuan dari insentif ini adalah untuk mempercepat penurunan angka kemiskinan di daerah-daerah yang menerima bantuan," jelasnya.

Dana insentif fiskal merupakan bentuk penghargaan atas kinerja pemerintah daerah dalam upaya penghapusan kemiskinan ekstrem. Pemerintah pusat mendorong penggunaan insentif ini untuk mendukung program-program strategis, seperti peningkatan kualitas data sasaran, konvergensi program antarinstansi, dan pemberdayaan masyarakat.

Kepala Bappeda Jateng, Harso Susilo, menambahkan bahwa jumlah penerima insentif fiskal pada 2024 meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, yang hanya diberikan kepada 10 kabupaten/kota. Ini mencerminkan peningkatan kinerja daerah-daerah dalam penanggulangan kemiskinan.

Selain itu, capaian ini juga melengkapi penghargaan serupa yang diterima Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pada September 2024, berupa insentif fiskal sebesar Rp5,6 miliar.

Dengan tren positif penurunan angka kemiskinan yang terus berlanjut, Harso menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak untuk mencapai target penurunan kemiskinan ekstrem hingga nol persen pada akhir 2024.

Baca Juga: Pj Gubernur Jateng Lepas Kirab Obor Peparnas di Api Abadi Mrapen

Load More