SuaraJawaTengah.id - Sebanyak 18 kabupaten/kota di Jawa Tengah menerima insentif fiskal senilai total Rp101,6 miliar dari pemerintah pusat sebagai apresiasi atas kontribusi mereka dalam menurunkan angka kemiskinan ekstrem di wilayah tersebut. Dana insentif ini diberikan sebagai bagian dari upaya untuk mempercepat penurunan kemiskinan di tingkat daerah.
"Angka kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah telah berhasil turun menjadi 0,89 persen, di bawah 1 persen. Sebagai bentuk apresiasi, pemerintah pusat memberikan insentif fiskal kepada daerah-daerah yang berhasil," kata Sekretaris Daerah Jawa Tengah, Sumarno, dalam Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan di Semarang, Senin (tanggal kejadian).
Daerah-daerah penerima insentif fiskal ini termasuk Kabupaten Magelang, Blora, Brebes, Cilacap, Grobogan, Jepara, Karanganyar, Kudus, Pati, Pemalang, Sukoharjo, Temanggung, Wonosobo, Wonogiri, Kabupaten Semarang, serta Kota Pekalongan, Tegal, dan Salatiga.
Sumarno berharap dana insentif fiskal tersebut dimanfaatkan secara efektif oleh pemerintah daerah untuk memperkuat program penanggulangan kemiskinan.
Baca Juga: Waspada! Potensi Angin Puting Beliung Mengancam Jawa Tengah Saat Pancaroba
"Tujuan dari insentif ini adalah untuk mempercepat penurunan angka kemiskinan di daerah-daerah yang menerima bantuan," jelasnya.
Dana insentif fiskal merupakan bentuk penghargaan atas kinerja pemerintah daerah dalam upaya penghapusan kemiskinan ekstrem. Pemerintah pusat mendorong penggunaan insentif ini untuk mendukung program-program strategis, seperti peningkatan kualitas data sasaran, konvergensi program antarinstansi, dan pemberdayaan masyarakat.
Kepala Bappeda Jateng, Harso Susilo, menambahkan bahwa jumlah penerima insentif fiskal pada 2024 meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, yang hanya diberikan kepada 10 kabupaten/kota. Ini mencerminkan peningkatan kinerja daerah-daerah dalam penanggulangan kemiskinan.
Selain itu, capaian ini juga melengkapi penghargaan serupa yang diterima Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pada September 2024, berupa insentif fiskal sebesar Rp5,6 miliar.
Dengan tren positif penurunan angka kemiskinan yang terus berlanjut, Harso menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak untuk mencapai target penurunan kemiskinan ekstrem hingga nol persen pada akhir 2024.
Baca Juga: Pj Gubernur Jateng Lepas Kirab Obor Peparnas di Api Abadi Mrapen
Berita Terkait
-
Rp30 Triliun Zakat: Benarkah Cukup untuk Hapus Kemiskinan Ekstrem?
-
Puncak Arus Mudik Terjadi Hari Ini, Polda Jateng Terapkan One Way dari Tol Kalikangkung hingga Bawen
-
Antam Perkuat Peran BUMN dalam Pengentasan Kemiskinan melalui Safari Ramadan dan Pasar Murah
-
Kabar Gembira! Pemprov Jateng Hapus Tunggakan Pajak Kendaraan pada Lebaran 2025
-
5 Rencana Sekolah Rakyat Prabowo: Punya Misi Putus Rantai Kemiskinan
Terpopuler
- Menguak Sisi Gelap Mobil Listrik: Pembelajaran Penting dari Tragedi Ioniq 5 N di Tol JORR
- Kode Redeem FF SG2 Gurun Pasir yang Aktif, Langsung Klaim Sekarang Hadiahnya
- Dibanderol Setara Yamaha NMAX Turbo, Motor Adventure Suzuki Ini Siap Temani Petualangan
- Daftar Lengkap HP Xiaomi yang Memenuhi Syarat Dapat HyperOS 3 Android 16
- Xiaomi 15 Ultra Bawa Performa Jempolan dan Kamera Leica, Segini Harga Jual di Indonesia
Pilihan
-
Link Live Streaming AC Milan vs Inter Milan: Duel Panas Derby Della Madonnina
-
FULL TIME! Yuran Fernandes Pahlawan, PSM Makassar Kalahkan CAHN FC
-
Libur Lebaran, Polresta Solo Siagakan Pengamanan di Solo Safari
-
Dipermak Nottingham Forest, Statistik Ruben Amorim Bersama MU Memprihatinkan
-
Partai Hidup Mati Timnas Indonesia vs China: Kalah, Branko Ivankovic Dipecat!
Terkini
-
Pemudik Lokal Dominasi Arus Mudik di Tol Jateng, H+1 Lebaran Masih Ramai
-
Koneksi Tanpa Batas: Peran Vital Jaringan Telekomunikasi di Momen Lebaran 2025
-
Hindari Bahaya, Polda Jateng Tegaskan Aturan dalam Penerbangan Balon Udara
-
Wapres Gibran Mudik, Langsung Gercep Tampung Aspirasi Warga Solo!
-
Tragedi Pohon Tumbang di Alun-Alun Pemalang: Tiga Jamaah Salat Id Meninggal, Belasan Terluka