SuaraJawaTengah.id - Pemerintah Kota Semarang menggandeng generasi muda, khususnya Duta Generasi Berencana (Genre), dalam program makan siang bergizi gratis di sekolah-sekolah, sebagai bagian dari upaya untuk menciptakan kebiasaan makan sehat di kalangan pelajar dan menekan angka stunting di masa depan.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, mengungkapkan bahwa program ini telah diuji coba empat kali sebelumnya, namun kali ini melibatkan langsung Duta Genre dalam proses memasak bersama.
"Hari ini kami melibatkan generasi muda, yakni Duta Genre, untuk memasak bersama di SMP Negeri 14, yang juga dihadiri Chef Regan Arrozaq Hamdani, finalis Top 4 Junior Master Chef Indonesia," ujar Ita, sapaan akrabnya, di Semarang, Jumat (18/10/2024).
Keikutsertaan Chef Regan bertujuan untuk menunjukkan bahwa menyiapkan makanan bergizi tidaklah sulit.
Baca Juga: Ichal Muhammad Berharap Kemenangan Yoyok-Joss Berdampak Positif Bagi PSIS Semarang
"Mas Regan menunjukkan bahwa memasak sehat bisa dilakukan dengan cepat, dan anak-anak sangat antusias menikmati hasil masakan yang disiapkan langsung di tempat," tambahnya.
Program makan siang ini tidak hanya berfokus pada pemberian makanan bergizi, tetapi juga mengedukasi siswa tentang pentingnya nutrisi dan kesehatan melalui kegiatan memasak. Inovasi terbaru yang diluncurkan dalam acara tersebut adalah GenDASHAT (Generasi Berencana Cerdas dan Sehat), sebuah inisiatif untuk menekan angka stunting di masa depan.
Dalam acara ini, sekitar 1.000 porsi makan siang bergizi dibagikan kepada para siswa, berkolaborasi dengan Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Indonesia (PPJI).
Selain fokus pada kesehatan, Pemkot Semarang juga memperhatikan dampak lingkungan dari program ini, terutama terkait masalah sampah pangan.
Untuk mengatasi potensi food waste, Pemkot berencana memperluas program budidaya maggot di sekolah-sekolah, sebuah solusi inovatif yang telah diterapkan di SMPN 18 dan SMPN 22 Semarang. Maggot mampu mengurai sampah organik dan hasil budidayanya bisa dimanfaatkan sebagai pakan ikan dan unggas, yang memiliki nilai ekonomi.
Baca Juga: Setelah 9 Tahun Buron, Terpidana Penyelundupan Kayu di Semarang Ditangkap
Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Bambang Pramusinto, menyatakan bahwa pihaknya bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Dinas Ketahanan Pangan untuk memberikan pelatihan budidaya maggot di sekolah-sekolah.
Berita Terkait
-
Meriahnya Kirab Budaya Dugderan Sambut Ramadan di Semarang
-
Efisiensi Ala Manchester United: Kantin Ditutup, Makan Siang Gratis Dihapus
-
Korupsi Meja Kursi SD, Wali Kota Semarang dan Suami Diciduk KPK
-
Dibui Bareng Suami Gegara Korupsi, Mbak Ita Raih Upeti Rp2,4 M dari Iuran Sukarela Pegawai Bapenda Semarang
-
Ditahan KPK, Ini Potret Mbak Ita dan Suami Pakai Rompi Oranye dan Tangan Diborgol
Terpopuler
- Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
- Agama Titiek Puspa: Dulu, Sekarang, dan Perjalanan Spiritualnya
- Lisa Mariana Ngemis Tes DNA, Denise Chariesta Sebut Tak Ada Otak dan Harga Diri
- 6 Perangkat Xiaomi Siap Cicipi HyperOS 2.2, Bawa Fitur Kamera Baru dan AI Cerdas
- Kang Dedi Mulyadi Liburkan PKL di Bandung Sebulan dengan Bayaran Berlipat
Pilihan
-
Profil CV Sentosa Seal Surabaya, Pabrik Diduga Tahan Ijazah Karyawan Hingga Resign
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
Terkini
-
Tragedi Kecelakaan di Tol Pemalang-Batang: Satu Tewas, Pengemudi Melawan Arah
-
Weton Ini Diprediksi Meningkat dari Segi Keuangan dan Rezeki, Menurut Primbon Jawa
-
Percepatan Program MBG di Jateng, Pemprov Bakal Optimalisasi Aset Jadi Dapur Khusus
-
Jawa Tengah Siap Jadi Lumbung Pakan Nasional: Pabrik Raksasa Asal Tiongkok Investasi Besar-besaran!
-
Ayo Sat-set! Klaim Link Saldo DANA Kaget, Bisa Tambah-tambah Beli Bahan Pokok Sehari-hari