Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Rabu, 20 November 2024 | 16:02 WIB
Detik-detik operator SPBU di Jalan Sultan Agung, depan Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang, menjadi korban penganiayaan oleh seorang pengendara sepeda motor dengan plat merah, Selasa (19/11/2024) pagi. [Istimewa]

SuaraJawaTengah.id - Seorang operator Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jalan Sultan Agung, depan Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang, menjadi korban penganiayaan oleh seorang pengendara sepeda motor dengan plat merah, Selasa (19/11/2024) pagi. Insiden terjadi sekitar pukul 08.40 WIB ketika operator SPBU tersebut menjalankan tugasnya sesuai prosedur.

Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho, menjelaskan bahwa kejadian bermula saat pengendara dengan nomor polisi H 6279 XH hendak mengisi bahan bakar jenis Pertalite.

Operator SPBU mengarahkan pengendara tersebut untuk mengisi BBM nonsubsidi, sesuai imbauan yang berlaku bagi kendaraan berplat merah. Namun, pengendara justru bereaksi dengan melakukan tindakan kekerasan, memukul kepala operator tersebut.

"Imbauan operator sudah sesuai, mengingat plat merah diharuskan mengisi BBM nonsubsidi. Setelah kami periksa, plat tersebut ternyata tidak sesuai dengan kendaraan yang digunakan. Ada indikasi plat digunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,” ungkap Brasto di Semarang, Rabu  (20/11/2024).

Baca Juga: Survei Indikator: Loyalitas Pemilih KIM Plus Tergerus, Andika-Hendi Raup Dukungan Signifikan

Detik-detik operator SPBU di Jalan Sultan Agung, depan Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang, menjadi korban penganiayaan oleh seorang pengendara sepeda motor dengan plat merah, Selasa (19/11/2024) pagi. [Istimewa]

PT Pertamina menyayangkan aksi kekerasan tersebut dan menegaskan pentingnya mematuhi aturan terkait penggunaan BBM bersubsidi.

“Kami mengimbau konsumen, terutama yang menggunakan kendaraan plat merah atau yang mampu, untuk membeli BBM nonsubsidi sesuai peraturan yang berlaku,” tambahnya.

Saat ini, pihak SPBU dan PT Pertamina tengah mengumpulkan data terkait insiden tersebut dan menyerahkannya kepada pihak berwenang untuk ditindaklanjuti. Mereka juga berharap tidak ada lagi tindakan serupa yang mengancam keselamatan petugas di lapangan.

Load More