SuaraJawaTengah.id - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah terus mendalami kasus dugaan perundungan di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, yang diduga berhubungan dengan kematian tragis seorang mahasiswi berinisial AR pada Agustus 2024 lalu.
Meski penyidikan telah dimulai sejak Oktober 2024, hingga kini belum ada tersangka yang ditetapkan.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah, Kombes Pol. Dwi Subagio, menjelaskan bahwa pihaknya berhati-hati dalam menangani perkara yang menyita perhatian publik ini.
"Polisi membutuhkan kehati-hatian dalam penanganan perkara ini," ujar Dwi dikutip dari ANTARA pada Kamis (19/12/2024).
Baca Juga: Ibu Mahasiswi PPDS Undip Desak Proses Hukum Atas Kematian Puterinya: Tolong Bantu Saya!
Dwi memastikan tidak ada kendala dalam proses penyidikan. Hingga saat ini, 31 saksi dan 3 ahli telah dimintai keterangan untuk mengumpulkan bukti yang mengarah pada penetapan tersangka.
"Dalam waktu dekat akan ada kepastian hukum berkaitan dengan penetapan tersangka," tambahnya.
Kasus ini bermula dari kematian AR yang ditemukan tewas di indekosnya di Jalan Lempongsari, Kota Semarang, pada 12 Agustus 2024. Korban diduga bunuh diri akibat tekanan perundungan di lingkungan pendidikannya. Keluarga AR melaporkan dugaan perundungan ini ke Polda Jawa Tengah pada 4 September 2024.
Publik kini menanti langkah tegas dari Polda Jawa Tengah untuk mengungkap kebenaran di balik kasus ini. Kejelasan hukum diharapkan dapat memberikan rasa keadilan, baik bagi keluarga korban maupun masyarakat yang mengikuti perkembangan perkara ini.
Baca Juga: Duh! Sudah Jadi Korban Perundungan, Mahasiswi PPDS Undip Setor Iuran Rp225 Juta Sebelum Meninggal
Berita Terkait
-
Terbukti Lakukan Bullying, Lima Siswa SMAN 70 Jakarta Dikeluarkan dari Sekolah
-
Motifnya Receh! 3 Pelaku Bullying Paksa Anak Difabel Makan Daging Musang Ternyata Cuma Iseng
-
Demi Konten Viral 3 Warga Bandung Paksa ABK Makan Daging Musang, Setelah Viral Malah Ditangkap Polisi
-
Kepala SMA 70 Jakarta Benarkan Aksi Bullying Siswa di Sekolahnya: Besok Kami Mediasi
-
ADOR Tuntut Belift Lab Minta Maaf Atas Kasus Perundingan Hanni NewJeans
Terpopuler
- Gus Miftah Malu Lihat Ceramah Ustaz Maulana di TV: Gak Pantas Dakwah Pecicilan!
- Staf Gibran Gusur Jemaah Lain di Masjid Demi Wapres Salat di Saf Depan, Buya Yahya: Haram!
- Menyesal Sudah Mengundang, Wendy Cagur Hentikan Ceramah Ustaz Maulana: Selesai Sudah Ya
- Diajak Lukman Sardi Pindah Agama usai Cerai dari Natasha Rizki, Begini Respons Desta
- Gibran Diteriaki Fufufafa saat Datangi Lokasi Kebakaran, Auto Kena Tegur Aparat
Pilihan
-
Menteri Investasi Bocorkan Rencana Peluncuran Mobil PHEV BYD di Awal 2025, Denza D9?
-
Delapan Proyek Groundbreaking di IKN Tembus Rp 58,4 Triliun, Progres Signifikan
-
Kasasi Ditolak, Putusan Pailit Inkrah! Sritex di Ujung Kebangkrutan
-
MK Masih Proses Sengketa, Kukar Belum Miliki Kepala Daerah Terpilih
-
Kemiskinan Ekstrem di Kota Industri, Dewan Kritik Program Pemkot Bontang: Ada yang Salah...
Terkini
-
Harga Kopi Meroket, Jokowi Beri Wejangan Penting ke Petani Temanggung
-
Waspada Liburan Nataru! Gelombang Tinggi dan Cuaca Ekstrem Ancam Aktivitas Wisata Pantai
-
Sudah 3 Bulan Berlalu, Kasus Perundungan Maut Mahasiswi Undip Belum Temukan Tersangka?
-
PSIS Semarang Lepas Fernandinho dan Taufee Skandari, Fokus Perkuat Skuad di Putaran Kedua
-
Dibalik Biaya Politik yang Mahal, Fenomena Gadai SK Anggota DPRD Kota Semarang Jadi Sorotan