Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Rabu, 12 Maret 2025 | 09:31 WIB
Seorang fotografer Fotografer sunmori saat membidik pengendara yang melintas jalan Magelang-Kopeng. [Suara.com/Angga Haksoro]

SuaraJawaTengah.id - Perkembangan dunia digital berhasil mempertemukan fotografi dan otomotif dalam satu ruang kreatif: Fotografer sunmori. Jalan hobi yang punya potensi menghasilkan cuan.

Kebanyakan orang memandang menggeluti fotografi dan otomotif sebagai kelangenan mahal yang isinya duit melulu. Menuruti hasrat melengkapi perangkat fotografi atau modifikasi otomotif seperti tiada ujungnya.

Tapi sekarang, fotografi dan otomotif tidak selalu lekat dengan belanja yang meguras kantong. Banyak orang mulai menjalani hobi ini sebagai mata pencarian.  

Saya bertemu Muhamad Catur ketika menikmati kelokan nan syahdu di sekitaran Warung Kopi Jarakan View, Pakis. Pemuda berusia 22 tahun ini sedang membidikkan kamera pada motor yang melintas.

Baca Juga: Ahmad Luthfi Siap Ikuti Rangkaian Retret di Akmil Magelang

“Saya nongkrong di sini setiap hari Minggu pagi. Mencari momen foto motor-motor yang melintas di tikungan,” kata Catur.

Area tikungan di sekitar tempat nongkrong Catur memiliki spot foto yang ciamik. Jika tepat mengambil angle, pose riders menikung terlihat dramatik berlatar sisi barat Gunung Merbabu.

Target foto Catur adalah para pengendara motor yang banyak seliweran di jalur ini. Jalan Magelang-Kopeng menjadi lintasan favorit sunmori para rider Magelang dan Salatiga.

Pamer Motor Sunmori

Sunmori atau Sunday morning ride adalah istilah yang dipakai para penghobi motor untuk traveling bersama di Minggu pagi. Sebelum mencapai satu titik kumpul, para bikers biasanya konvoi berkeliling wilayah.

Baca Juga: Retret Kepala Daerah, Gubernur Paling Kaya Sherly Tjoanda Tampil Anggun Berseragam Loreng

Kegiatan sunmori semakin marak dan kian seru begitu para bikers mulai akrab dengan media sosial. Tidak hanya sekadar jalan-jalan, sunmori menjadi ajang para pengendara motor pamer tunggangan.        

Load More