Budi Arista Romadhoni
Minggu, 20 April 2025 | 08:09 WIB
Ilustrasi pernikahan di bulan Syawal [Freepik/EyeEm]

Rasulullah SAW bahkan pernah berkata kepada Aisyah, “Aku diperlihatkan engkau dalam mimpi sebanyak dua kali. Engkau berada dalam kain sutra. Lalu dikatakan kepadaku: ‘Inilah istrimu.’ Aku pun membukanya dan ternyata engkau. Jika ini dari Allah, Dia pasti mewujudkannya.”

Aisyah RA bukan hanya istri Nabi, tetapi juga murid istimewa beliau. Ia dikenal sebagai wanita cerdas dan menjadi periwayat hadits terbanyak dari kalangan istri Rasulullah SAW. Dalam bidang fiqih, Aisyah memiliki pemahaman yang mendalam dan sering menjadi rujukan para sahabat.

Dengan kecerdasan, kedekatan dengan Rasulullah SAW, dan semangat belajarnya, Aisyah RA menjadi sumber ilmu dan hikmah yang luar biasa bagi umat Islam hingga kini.

Menghapus Tradisi Jahiliah Lewat Pernikahan

Pernikahan Rasulullah SAW dengan Aisyah RA juga menjadi titik balik perubahan budaya Arab:

1. Menikah dengan putri sahabat: Kaum Arab dahulu menganggap tabu menikah dengan anak sahabat dekat. Bahkan Abu Bakar sempat ragu, tapi Nabi SAW menegaskan bahwa Aisyah halal untuk dinikahi.

2. Menikah di bulan Syawal: Masyarakat saat itu menghindari menikah di bulan Syawal karena dianggap membawa sial. Namun, Rasulullah SAW justru menepis mitos itu lewat pernikahannya dengan Aisyah.

3. Menghapus tradisi aneh saat pernikahan: Seperti kebiasaan menyalakan api di depan mempelai atau pengantin pria datang dengan ditandu. Rasulullah SAW tidak mengikuti semua itu dan menggantinya dengan adab pernikahan Islami.

Pernikahan Rasulullah SAW dengan Aisyah RA menjadi bukti bahwa cinta, ilmu, dan keimanan bisa tumbuh bersamaan dalam rumah tangga yang diberkahi. Dan bulan Syawal, kini tak hanya menjadi simbol kemenangan, tetapi juga simbol kasih suci yang tumbuh di bawah cahaya wahyu.

Baca Juga: Auto Tobat! Ini Kisah Kaum Durhaka dalam Surat Yasin Ayat 13-29

Kontributor : Dinar Oktarini

Load More