"Masyarakat terbantu. Yang tidak bisa berobat dengan biaya, bisa gratis di sini. Ada yang tumor, katarak, juga terbantu karena yang datang kebanyakan kalangan menengah kebawah."
SD Congkrang 1 mengirim 64 siswa kelas IV, V, dan V untuk ikut pemeriksaan gratis di kompleks Candi Borobudur. Eni mengaku belum tahu berapa jumlah siswa yang harus mendapat tindakan medis lebih lanjut.
"Sepertinya yang sakit biasa hanya diberi vitamin. Saya belum tahu berapa jumlah siswa yang dirujuk ke tenda poli gigi atau mata," ujar Eni.
Layani 8 Ribu Pasien
Sejak tahun 1996, Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) menginisiasi program pemeriksaan kesehatan gratis di Candi Borobudur. Kegiatan ini sebagai rangkaian acara perayaan Waisak.
Walubi menargetkan 8 ribu orang mendapat layanan pengobatan gratis. Mereka dirawat oleh 200 dokter tentara dan tenaga medis dari National University Hospital of Singapore.
Untuk membantu pelayanan kesehatan, dikerahkan juga 300 tenaga paramedis perawat bedah, tenaga laboratorium, dan apoteker. Sekitar 500 sukarelawan ikut mendukung pelaksaan acara.
Ketua Umum Walubi, Hartati Murdaya mengatakan, layanan kesehatan diberikan kepada seluruh kalangan masyarakat tanpa memandang agama, ras, maupun suku.
"Kami yakin bahwa setiap kebajikan yang kita lakukan akan memberikan manfaat besar. Tidak hanya bagi penerimanya, tetapi juga bagi diri kita sendiri."
Baca Juga: Paceklik Libur Natal dan Tahun Baru, Rejeki Tiga Gelas Kopi di Kampung Seni Borobudur
Kegiatan pengobatan gratis sebagai rangkaian acara perayaan Waisak di Candi Borobudur tahun ini, tetap dilaksanakan ditengah kondisi ekonomi yang tidak stabil.
Bantuan pengobatan gratis ditengah krisis ekonomi justru sangat dibutuhkan oleh masyarakat menengah kebawah yang selama ini kesulitan mengakses layanan kesehatan.
"Kami mencari kesempatan untuk menolong orang lain. Jangan hanya mengurus diri sendiri. Kita harus hidup beramal sehingga karma kita jadi baik."
Rangkaian Waisak
Rangkaian perayaan Waisak 2025 atau 2569 Buddhis Era (BE) sudah dimulai sejak 9 Mei kemarin. Acara dimulai dengan pradaksina atau naik mengelilingi Candi Borobudur oleh para biksu.
Secara bergantian para biksu menggelar doa-doa diantaranya ritual Krodikali yang dilakukan oleh para Rinpoche Buddha aliran Tantrayana di Taman Aksobya, kawasan Candi Borobudur.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota