SuaraJawaTengah.id - Di pagi yang cerah 21 Mei 2025, gelombang kecil menyapu pelan bibir pantai Tambakrejo, sebuah kampung nelayan di Semarang Utara.
Di balik debur ombak dan siluet perahu yang bersandar, tampak sekelompok nelayan bergotong-royong menurunkan bambu ke laut.
Bukan bambu biasa. Ini adalah bagian dari ratusan rumpon kerang hijau, dan memberikan harapan baru yang ditanam perlahan di tengah ketidakpastian hidup akibat krisis iklim.
Program pemasangan rumpon ini diprakarsai oleh ID Humanity Dompet Dhuafa melalui Disaster Management Center (DMC) dan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Jawa Tengah, sebagai bagian dari program Kawasan Pemulihan Pesisir (KPP) di wilayah pantai utara Jawa Tengah.
Rabu (21/5/2025) itu menjadi titik awal dari gelombang perubahan kecil yang bermula dari bawah: dari tangan-tangan nelayan sendiri.
“Pemasangan atau pembuatan rumpon ini akan menggunakan 2.500 batang bambu, dan karenanya pemasangan akan dilakukan bertahap,” terang Putri Alya Firdaus, penanggung jawab DMC untuk program ini.
Ia menjelaskan bahwa bambu setinggi lima meter tersebut akan ditanam di perairan sedalam dua hingga tiga meter, menjadi rumah baru bagi kerang hijau, ikan, udang, dan biota laut lainnya.
Pesisir utara Jawa Tengah, termasuk Tambakrejo, memang tengah menghadapi tekanan besar.
Degradasi lingkungan terus terjadi akibat ekspansi industri, proyek-proyek reklamasi, penurunan muka tanah akibat eksploitasi air tanah, hingga pembangunan infrastruktur berskala besar seperti tol laut dan kawasan industri.
Baca Juga: Solidaritas Nelayan di Brebes Deklarasi Dukungan untuk Menangkan Prabowo-Gibran Satu Putaran
Ekosistem penting seperti mangrove, terumbu karang, dan padang lamun semakin menyusut, mempersempit ruang hidup nelayan dan memperbesar ancaman banjir rob serta abrasi.
“Adanya rumpon kerang hijau ini diharapkan menjadi ekonomi alternatif nelayan Tambakrejo saat ekosistem pesisir terganggu dan tidak bisa menawarkan banyak tangkapan laut,” lanjut Alya.
Rumpon-rumpon ini tidak hanya menjadi tempat hidup biota laut, tetapi juga bisa menjadi titik pemancingan baru. Aktivitas ini membuka peluang pendapatan tambahan bagi nelayan yang kini sulit mengandalkan hasil tangkapan seperti dulu.
Mas Zuki, atau Abdullah Ahmad Marzuki (36), seorang nelayan setempat, menyambut upaya ini dengan penuh syukur. Dengan tatapan penuh harap ke arah laut, ia berbagi kisah bagaimana pendapatan mereka semakin tergerus.
“Dukungan sampai saat ini dari teman-teman DMC, WALHI, dan komunitas lain yang tidak bisa disebutkan satu per satu, memberikan tambahan semangat kepada kami," ujarnya.
"Saya ingin menyampaikan ke teman-teman nelayan di Tambakrejo kalau kita semua tidak sendiri. Ini memberikan semangat kami untuk terus bertahan. Bertahanlah,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota