Budi Arista Romadhoni
Senin, 02 Juni 2025 | 09:15 WIB
Tangkapan layar Buya Yahya dalam ceramahnya yang diunggah di YouTube Al-Bahjah TV.

Ia bahkan menggambarkan suasana wukuf di Arafah secara detail: menjelang sore, di tengah panas yang mulai mereda, para jamaah mencari sudut-sudut tenang untuk berdoa, mengangkat tangan seraya membicarakan doa untuk keluarga dan diri mereka sendiri.

"Bayangkan saja tempatmu sekarang seperti Arafah. Tidak perlu jauh ke sana dulu, cukup isi harimu dengan dzikir dan doa," tegas Buya.

Jangan Remehkan Keutamaannya

Buya Yahya juga mengingatkan agar umat Islam tidak meremehkan kesempatan ini. Meski bukan ibadah wajib, pahala yang dijanjikan sangat besar dan efek spiritualnya mendalam.

"Bagi yang lupa atau belum tahu, niatlah sekarang. Semoga panjang umur dan tahun depan bisa berpuasa Arafah. Jangan sampai menyesal karena lalai dari puasa yang luar biasa ini," pungkas Buya.

Puasa Arafah adalah kesempatan langka namun luar biasa. Ia bukan sekadar ibadah sunnah, tetapi jalan pintas menuju pengampunan dan keberkahan. Meski kaki kita belum menapak tanah suci, hati bisa hadir sepenuhnya di Arafah.

Buya Yahya menggugah kesadaran kita bahwa di balik sederhana-nya satu hari puasa, tersimpan pahala besar yang mampu menghapus dosa-dosa setahun lalu dan yang akan datang.

Bagi siapa pun yang ingin memulai hijrah, ingin memperbaiki diri, atau mempersembahkan amal terbaik maka Puasa Arafah adalah momen terbaik untuk membuktikannya. Jangan tunggu tahun depan. Bisa jadi, Arafah kali ini adalah yang terakhir.

Kontributor : Dinar Oktarini

Baca Juga: Pertamina: Konsumsi BBM dan LPG di Jateng dan DIY Melonjak Saat Libur Idul Adha

Load More