SuaraJawaTengah.id - Program prioritas Presiden Prabowo Subianto, Makan Bergizi Gratis (MBG), menghadapi realita pahit di Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Di saat pemerintah pusat menggaungkan capaian nasional, implementasi di tingkat daerah justru tersendat parah, memunculkan ironi di mana program yang diharapkan membantu masyarakat rentan justru dikuasai sepenuhnya oleh pihak swasta dan berpotensi mengabaikan wilayah paling miskin.
Kesenjangan antara target dan realita ini terungkap tajam saat Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Demak, Akhmad Sugiharto, membeberkan data yang mencengangkan.
Dari target pendirian 80 Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Demak, hingga kini baru 11 dapur yang beroperasi.
"Dari target 80 dapur SPPG di Demak, kata dia, baru berdiri sebanyak 11 dapur atau 15% dari yang diharapkan," kata Akhmad Sugiharto, Selasa (22/7/2025).
Persoalan utamanya terletak pada masalah klasik: modal. Menurut Sugiharto, hambatan terbesar dalam merealisasikan program ini adalah kebutuhan investasi yang tidak sedikit.
Hal ini menjadi penghalang utama bagi partisipasi yang lebih luas.
"Untuk membuat dapur SPPG modalnya besar, harus punya tempat yang cukup luas serta peralatan yang cukup mahal harganya," ujar dia.
Akibatnya, seluruh dapur yang berhasil berdiri di Demak saat ini merupakan milik mitra atau dikelola sepenuhnya oleh pihak swasta.
Baca Juga: BRI Bantu Supplier Ikan Ini Menjadi Pemasok Andalan Program MBG
Ketergantungan pada modal besar ini secara tidak langsung membentuk peta sebaran yang tidak merata.
Dapur-dapur MBG cenderung terkonsentrasi di wilayah perkotaan yang lebih strategis secara bisnis, bukan di kantong-kantong kemiskinan.
Kondisi ini bertentangan dengan harapan pemerintah daerah. Sugiharto secara gamblang menyuarakan kegelisahannya, bahwa tujuan utama program untuk menyentuh lapisan masyarakat paling bawah justru meleset.
"Sebetulnya kami berharap, daerah dengan kemiskinan ekstrem itu diprioritaskan terlebih dahulu," jelasnya.
Ironisnya, temuan kontras ini muncul saat Tim Khusus Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Letnan Kolonel Inf Constantinus Rusmanto, melakukan peninjauan langsung.
Dalam kunjungannya ke 3 dapur SPPG dan SMP Negeri 2 Demak, ia justru menyebut tidak menemukan masalah selama pelaksanaan MBG di Demak.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Kolaborasi Lintas Budaya, BRI dan PSMTI Jawa Tengah Gelar Pengajian Kebangsaan di MAJT Semarang
-
Konektivitas Aceh Pulih, Kementerian PU Janjikan Jembatan Permanen
-
Urat Nadi Aceh Pulih! Jembatan Krueng Tingkeum Dibuka, Mobilitas Kembali Normal
-
7 Perbedaan Toyota Agya G dan Daihatsu Ayla R yang Perlu Kamu Tahu Sebelum Membeli
-
Fitur Reksa Dana BRImo Jawab Kebutuhan Investasi Nasabah Modern Digital