Budi Arista Romadhoni
Rabu, 30 Juli 2025 | 18:15 WIB
Pengguna Toyota Hilux Rangga. [Suara.com/Angga Haksoro]

SuaraJawaTengah.id - Toyota Hilux Rangga membuktikan mobil niaga bisa juga tampil macho dan keren. Working man’s car, begitu orang-orang menyebutnya.     

Tampilan working man’s car yang staylish mungkin belum begitu umum di Indonesia. Rata-rata mobil angkut, didesain—hanya—mengutamakan fungsinya sebagai ‘kuli panggul’.

Mobil pekerja merujuk pada kendaraan yang praktis, andal, dan cocok untuk penggunaan sehari-hari. Tipe mobil yang mengutamakan daya jangkau dan fungsionalitas.

Sangat mencolok bahwa eksterior Toyota Hilux Rangga dibangun untuk menciptakan momen ‘jatuh cinta pada pandangan pertama’. Desainnya yang beda dari pick up lain, membuatnya tampil mencuri perhatian di jalanan.    

“Salah satu faktor utama saya pilih Toyota Hilux Rangga ya karena desainnya beda dari pick up lainnya. Ada kesan lebih santai dan boxy. Tidak seperti pick up biasanya. Jadi lebih beda tampilannya,” kata Tatag Nur Pratiknyo, pemilik pusat penjualan plafon premium, Bima Plafon PVC di bilangan Mertoyudan, Magelang.

Tatag memilih Toyota Hilux Rangga tipe diesel 2.4 high manual, sebagai kendaraan operasional usaha. Meminang mobil kesayangannya pada November 2024, Tatag menjadi pembeli pertama Hilux Rangga di zona Kedu Raya.      

Dia sudah mengincar Hilux Rangga, dua tahun sebelum mobil ini resmi dilepas ke pasar Indonesia. Berbekal curi dengar bahwa Rangga akan dijual di dalam negeri, Tatag batal membeli mobil baru merek lainnya.  

“Saya lihat review otomotif dari YouTube. Sebelum dijual di Indonesia di Thailand kan sudah ada. Sebelumnya saya mau beli merek lain, tapi karena dengar Hilux Rangga akan masuk ya saya tunggu.”

Kembali ke Bonnet

Baca Juga: Angka Kemiskinan Jateng Anjlok! BPS Ungkap 5 Faktor Kunci di Baliknya

Toyota lebih dulu meluncurkan Hilux Champ di Thailand sebelum Hilux Rangga untuk pasar Indonesia. Keduanya mengusung platform Infantry Mobility Vehicle (IMV) yang dikembangkan sebagai kendaraan angkut militer.    

Toyota berhasil membangun platform IMV sebagai dasar desain produksi Toyota Hilux, Innova, dan Fortuner. Toyota Hilux Rangga, seolah mengembalikan platform IMV kepada kendaraan jenis bak terbuka.     

Kesan gagah pada Hilux Rangga dipertegas lewat pengaplikasian moncong mobil. Bonnet saat ini jarang dipakai pada kendaraan pengangkut barang keluaran baru.   

Pengguna Toyota Hilux Rangga. [Suara.com/Angga Haksoro]

Kebanyakan kendaraan angkut model sekarang memindahkan mesin dari depan ke bawah kabin kemudi, atau menggunakan desain cab over engine (COE).

Padahal dari segi keamanan, mobil dengan bonnet lebih aman melindungi sopir jika terjadi benturan. Dari sisi tampilan, tongkrongan mobil bermoncong juga terlihat lebih kokoh.

“Pakai model bonnet otomatis mobil lebih gagah. Tampilannya lebih kokoh sama sasis-nya. Kaki-kaki Hilux Rangga juga lebih kokoh dibandingkan mobil lainnya,” ujar Tatag.

Kendaraan Bisnis Premium  

Sebagai pengusaha, Tatag tidak main-main memilih tampilan kendaraan operasionalnya. Wajah kendaraan operasional usaha, menunjukkan bisnis yang berkelas dan mapan.    

Terlebih jenis barang yang dijual di Bima Plafon PVC termasuk kualitas premium. Tampilan kendaraan operasional menjadi salah satu pemikat hati para calon konsumen dari kalangan menengah keatas.

“Penampilan kendaraan berpengaruh juga. Mobil kami ada pembeda dari yang lain. Ada ciri khasnya Bima Plafon PVC.”

Untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY, Toyota Hilux Rangga tipe diesel 2.4 high manual seperti milik Tatag, dibanderol Rp302,9 juta. Harga tersebut sesuai dengan branding prestise usaha yang ingin dicapai.   

“Kalau model mobilnya beda sendiri, konsumen pasti paham kok. Klasifikasi mobilnya kan kelas menengah keatas. Dari mobil angkut akan memenangkan pangsa pasar menengah keatas.”

Libas Medan Merapi dan Merbabu

November besok, genap setahun Tatang menjadikan Toyota Hilux Rangga sebagai kendaraan pengangkut barang. Selain untuk service rutin, dia mengaku belum pernah sekalipun ke bengkel karena kendala mesin.   

Menggendong tipe mesin Diesel 2GD-FTV 2.4 liter berkapasitas 2.393 cc, Hilux Rangga milik Tatag mampu menghasilkan tenaga dorong 147 tenaga kuda (HP). Torsi maksimumnya bisa mencapai 400 Nm.

Dengan transmisi manual 6-speed, Toyota Hilux Rangga dilengkapi fitur keamanan sistem pengereman anti-lock (ABS) dan distribusi kekuatan pengereman elektronik (EBD).

Tenaga besar yang dihasilkan mesin Toyota Hilux Rangga, cocok untuk menjelajah medan Magelang yang mayoritas berupa perbukitan dan gunung.      

“Saya pilih Hilux Rangga salah satunya karena medan pengiriman kami jauh-jauh. Magelang itu sebelah timur ada Merbabu dan Merapi, di barat ada Sumbing. Kami pernah kirim ke desa paling ujung Merbabu dan Sumbing,” ujar Tatag.

Toyota Hilux Rangga milik Tatag pernah mengantar barang hingga pos pendakian Merbabu di Dusun Suwanting, Desa Banyuroto, Kecamatan Sawangan. Pos pendakian Suwanting berada di ketinggian 1.350 mdpl.

Tatag juga punya pelanggan pemilik vila di tempat wisata Nepal Van Java, Dusun Butuh, Desa Temanggung, Kaliangkrik. Ketinggian destinasi wisata ini berada di level 1.700 mdpl.

“Tidak pernah ada kendala. Tanjakan, medan berat di wilayah Magelang dan Temanggung bisa kita lewati. Apalagi bahan bakar solar, ada banyak persediaan di jalan.”        

Juara Gendong Barang

Sesuai tugas utamanya sebagai kendaraan angkut, Toyota Hilux Rangga dilengkapi berbagai fitur pendukung untuk memanggul beban. Ada titik pemasangan roof rack di atas kabin yang mampu menahan beban hingga 75 kilogram.

Tatag menambahkan rangka besi di atas bak mobil untuk memaksimalkan kapasitas angkut. Banyak perkakas plafon berukuran lebih dari 5 meter sehingga membutuhkan modifikasi tambahan.   

Pada sisi samping dan belakang bak ditempatkan hook pengikat barang. Pada beberapa tipe Hilux Rangga, diaplikasikan bukaan bak tiga arah (three-way opening) untuk memudahkan bongkar-muat.

Soal kemampuan memikul beban, Toyota Hilux Rangga pantas diacungi jempol. Meski tertera kapasitas maksimal mengangkut barang 1,2 ton, Tatang pernah menjajal mengisi muatan seberat 2 ton.

“Panjang baknya memang sedikit lebih pendek, tapi bagi kami nggak masalah karena masih bisa angkut di atas. Kita ditambahkan besi di atas supaya kita bisa muat sampai 6 meter. Pernah muatan sampai 2 ton masih oke.”

Desain Kompak

Marketing Counter Nasmoco Magelang, Devi menjelaskan dalam sebulan rata-rata menjual 5 unit Toyota Hilux Rangga. Tidak hanya untuk kebutuhan usaha, Hilux Rangga juga diminati para hobiis mobil.

Desain bak belakang Toyota Hilux Rangga yang fleksibel memungkinkan mobil ini dimodifikasi dalam beragam bentuk. Dari mobil box, campervan, hingga kendaraan pemadam kebakaran.   

“Ada yang untuk kendaraan angkut motor trail, moge, bengkel modifikasi. Tapi ada juga yang untuk kendaraan mengangkut sayuran, produsen furniture.”

Devi mengakui bahwa peminat Toyota Hilux Rangga adalah kalangan menengah keatas. Selain memenuhi fungsi, konsumen juga mencari kepuasan memiliki kendaraan yang stylish.

“Istilahnya konsumen middle up. Rangga ini didesain untuk kenyamanan selain untuk mobil angkutan. Eksterior Rangga yang boxy jadi lebih menarik. Punya nilai lebih.”

Kontributor : Angga Haksoro Ardi

Load More